Nduga, Papua - Suara palu dan semangat gotong royong terdengar menggema di depan Gereja GKI Bethel, Kabupaten Nduga, Senin (13/10/2025). Di tempat suci itu, Satgas Yonif 733/Masariku kembali melanjutkan pembangunan Patung Yesus, sebuah karya iman yang menjadi simbol kedamaian dan persaudaraan bagi masyarakat Papua.
Kegiatan hari ini difokuskan pada penyempurnaan bagian tubuh patung serta perapian area sekitar, dengan melibatkan prajurit TNI dan warga setempat yang bekerja bahu-membahu penuh semangat dan keikhlasan.
Prajurit dan Warga Bergotong Royong Hadirkan Simbol Kasih
Di bawah langit biru Nduga yang tenang, pemandangan kerja sama antara prajurit berseragam loreng dan warga dengan senyum tulus menjadi potret indah kemanunggalan TNI dan rakyat. Setiap ayunan cangkul dan ketukan palu bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi juga ungkapan kasih dan keimanan yang menyatukan dua kekuatan besar iman dan kebersamaan.
“Kami ingin menghadirkan bukan hanya bangunan fisik, tetapi juga simbol spiritual yang menguatkan hati masyarakat. Patung Yesus ini kami harapkan menjadi lambang cinta, kedamaian, dan persaudaraan di Tanah Papua, ” ujar Komandan Satgas Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena, S.H.
Menurutnya, kehadiran Satgas TNI di Papua tidak hanya sebatas menjaga keamanan wilayah, tetapi juga berperan aktif dalam pembangunan sosial dan spiritual yang berdampak langsung bagi masyarakat.
“Kami ingin meninggalkan warisan yang membawa manfaat jangka panjang. Melalui karya ini, semoga iman warga semakin kokoh dan hubungan antarumat semakin erat, ” tambah Danyon dengan penuh harap.
Patung Yesus, Simbol Harapan Baru untuk Nduga
Bagi masyarakat Nduga, pembangunan Patung Yesus bukan hanya proyek fisik, melainkan wujud nyata harapan dan semangat baru. Warga melihat keterlibatan TNI dalam pembangunan ini sebagai bentuk kasih yang tulus dari negara bagi anak-anaknya di pelosok Papua.
Salah seorang tokoh gereja setempat mengungkapkan rasa syukur atas perhatian dan dedikasi Satgas Masariku.
“Kami merasa sangat terhormat. Patung ini nanti akan menjadi lambang cinta kasih dan kedamaian di tengah kami. Terima kasih kepada bapak-bapak TNI yang sudah bekerja bersama kami, ” ujarnya dengan mata berbinar.
TNI Hadir Membawa Damai, Bukan Sekadar Menjaga
Pembangunan Patung Yesus di Gereja GKI Bethel ini menjadi bagian dari program pembinaan teritorial Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku di bawah kendali Pangkoops TNI Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto.
Program ini bukan sekadar kegiatan fisik, melainkan misi kemanusiaan dan keimanan yang menegaskan peran TNI sebagai penjaga kedamaian dan perekat persatuan bangsa.
Patung yang sedang dibangun itu kelak akan berdiri megah bukan hanya sebagai ikon religi, tetapi juga simbol harapan, persaudaraan, dan bukti nyata bahwa TNI hadir dengan hati untuk Papua.
Dari Nduga, semangat damai itu terus menyala diukir dalam wujud Patung Yesus, dibangun dengan tangan prajurit dan hati rakyat yang bersatu demi Papua yang aman, rukun, dan diberkati.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono