SURABAYA — Komisi Informasi (KI) Provinsi Jawa Timur menggelar serangkaian kegiatan semarak dalam rangka memperingati Hari Keterbukaan Informasi Nasional (HAKIN) 2025 yang diperingati setiap 30 April.
Dengan tema regional “Berkolaborasi Mewujudkan Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara yang Transparan, Partisipatif, dan Akuntabel, ” kegiatan ini diharapkan memperkuat budaya keterbukaan di semua sektor pembangunan Jawa Timur.
Beberapa kegiatan digelar sejak akhir April hingga Mei 2025, mulai dari diseminasi transparansi melalui pemasangan spanduk/billboard dana tau flyer HAKIN 2025 secara serentak di badan-badan publik se-Jatim. Tujuannya, membumikan semangat keterbukaan informasi. Terutama di wilayah Provinsi Jatim.
Dalam upaya simbolik menanamkan nilai-nilai keterbukaan, KI Jatim, Pemprov, DPRD dan stakeholder juga mengadakan penanaman pohon "Jambu Keterbukaan" di beberapa lokasi ruang publik. Kegiatan ini mencerminkan bahwa keterbukaan informasi harus dirawat, dipelihara, dan terus tumbuh demi masa depan pemerintahan yang terus semakin baik (open and good governance).
Peringatan HAKIN 2025 ini semakin istimewa dengan adanya kolaborasi tiga lembaga pengawal layanan publik di Jatim. Yakni. Komisi Informasi (KI), Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID), dan Ombudsman RI Perwakilan Jatim. Kolaborasi ini menjadi simbol sinergi penguatan transparansi, akuntabilitas, serta pengawasan layanan publik di Jawa Timur.
Tidak hanya itu, dalam nuansa religius, digelar pula Khatmil Quran sebagai bentuk refleksi spiritual agar perjalanan keterbukaan informasi di Jawa Timur senantiasa mendapatkan keberkahan dan kebermanfaatan, Puncak peringatan HAKIN 2025 dimeriahkan dengan InfoFest dan Tasyakuran pada 15 Mei 2025.
Pada kesempatan itu, KI Jatim juga memfasilitasi penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan berbagai Badan Publik terkait penguatan layanan Informasi Serta Merta Tanggap Bencana. Di antaranya, BMKG, BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Basarnas dan TNI-Polri.
Inisiasiasi tersebut sangat penting untuk memastikan masyarakat mendapatkan informasi cepat, tepat, dan akurat saat terjadi bencana.
Ketua Bidang Sosialisasi dan Edukasi KI M. Yunus Mansur Yasin menyampaikan bahwa semangat keterbukaan harus dijadikan budaya dalam pembangunan dan peningkatan ekonomi Jawa Timur ke depan. "Keterbukaan informasi bukan hanya tuntutan regulasi, tetapi kebutuhan nyata untuk mewujudkan Jawa Timur sebagai gerbang baru Nusantara. Kolaborasi yang kami bangun hari ini menjadi fondasi untuk pemerintahan yang lebih transparan, partisipatif, dan akuntabel, " ujarnya.
Lebih lanjut, Yunus menambahkan bahwa keberhasilan keterbukaan informasi membutuhkan peran aktif semua pihak. Pemerintah, badan publik, akademisi, dunia usaha, media, dan masyarakat sipil. Dengan semarak HAKIN 2025 ini, diharapkan Jawa Timur semakin kokoh sebagai provinsi yang modern, terbuka, dan menjadi contoh (benchmark) bagi daerah lain dalam membangun Nusantara baru yang berkemajuan.
Ditemui terpisah, Edi Purwanto selaku ketua Komisi Informasi Jawa Timur berharap agar peringatan HAKIN ini bisa menjadi refleksi atas kondisi badan publik di Jawa Timur. Selain itu juga menjadi media sosialisasi kepada masyarakat, bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk mencari, memiliki, dan menyebarluaskan informasi. (*)