Yigi, Papua Pegunungan - Di tengah kabut dan rintik hujan yang turun perlahan di kaki pegunungan Yigi, suasana hangat dan penuh kasih tersaji dalam sebuah kebersamaan yang menyentuh hati. Prajurit Satgas Yonif 400/Banteng Raiders dari Pos Yigi menggelar kegiatan makan bersama warga setempat yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian Alkitab, Senin (13/10/2025).
Kegiatan sederhana itu menjadi simbol keakraban antara TNI dan rakyat, menghadirkan momen yang sarat makna: seragam loreng bukan sekadar pelindung, tetapi juga sumber kasih, cahaya, dan pengharapan.
Hangat di Tengah Dingin Pegunungan
Di tengah udara sejuk khas pegunungan, para prajurit dan warga duduk melingkar di bawah tenda darurat. Tawa anak-anak berpadu dengan obrolan ringan para orang tua dan prajurit, menciptakan suasana kekeluargaan yang begitu tulus.
“Kami di sini bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga menjadi bagian dari keluarga besar Yigi. Makan bersama di bawah hujan ini adalah berkah tersendiri. Kami ingin menunjukkan bahwa kehadiran TNI juga membawa cinta dan cahaya iman, ” ujar Komandan Pos Yigi, penuh rasa syukur.
Sebagai wujud kasih dan kepedulian, para prajurit menyerahkan Alkitab kepada warga hadiah rohani yang menjadi lambang persaudaraan dan pengharapan baru bagi masyarakat pedalaman.
Suara Warga: “TNI Datang Membawa Hati”
Bagi masyarakat Yigi, kedatangan prajurit bukan hanya menghadirkan rasa aman, tetapi juga membawa semangat hidup.
“Bapak-bapak TNI tidak hanya membawa senjata, tapi juga membawa hati dan Firman Tuhan. Kami merasa diperhatikan, kami tidak sendiri, ” tutur seorang mama warga Yigi dengan mata berkaca-kaca.
Momen itu menjadi cermin kedekatan yang tulus bukan karena perintah, melainkan karena panggilan hati seorang prajurit yang memilih membangun jembatan kasih di tanah yang dijaga dengan penuh pengabdian.
TNI, Jembatan Hati untuk Papua Damai
Dari markas Komando Operasi (Pangkoops) TNI Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto memberikan apresiasi atas langkah humanis yang dilakukan prajurit di lapangan.
“Apa yang dilakukan di Yigi adalah bukti bahwa TNI tidak hanya menjalankan Operasi Militer Selain Perang (OMSP), tetapi juga Operasi Hati Nurani dan Kasih Sayang, ” tegas Mayjen Lucky.
Ia menegaskan bahwa kedekatan emosional dengan masyarakat merupakan strategi terbaik untuk menjaga perdamaian dan persatuan di Papua.
“Makan bersama, berbagi senyum, dan memberikan Alkitab adalah bahasa universal kemanusiaan yang jauh lebih kuat dari senjata. Keberhasilan kita bukan diukur dari berapa banyak musuh yang dilumpuhkan, tetapi dari berapa banyak hati rakyat yang kita rangkul, ” ujarnya.
“Kemanunggalan TNI dan Rakyat adalah kunci menuju Papua yang damai, maju, dan sejahtera. Jadilah prajurit yang membawa terang di tengah gelapnya tantangan, ” tambahnya penuh semangat.
Kegiatan sederhana di Pos Yigi menjadi lukisan indah kemanusiaan di mana kehangatan, keikhlasan, dan iman berpadu dalam harmoni. Di balik loreng Banteng Raiders, ada hati-hati mulia yang terus berjuang bukan hanya untuk menjaga negeri, tetapi juga untuk menyalakan harapan di Bumi Cenderawasih.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono