Setahun Kemenimipas, Inovasi Layanan Publik dan Kedaulatan Perbatasan

3 hours ago 1

JAKARTA - Setahun sudah Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) mengukuhkan eksistensinya sebagai lembaga negara baru. Terlahir dari pemekaran Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), kementerian yang kini dinahkodai oleh Jenderal Pol. (Purn.) Agus Andrianto ini telah menorehkan berbagai capaian signifikan.

Dua direktorat jenderal vital, Imigrasi dan Pemasyarakatan, yang sebelumnya berada di bawah Kemenkumham, kini beroperasi penuh di bawah payung Kemenimipas. Direktorat Jenderal Imigrasi bertugas menjaga pintu gerbang kedaulatan Republik Indonesia, sementara Direktorat Jenderal Pemasyarakatan mengemban amanah pembinaan narapidana.

Menyingkap perjalanan setahun ini, Agus Andrianto mengungkapkan rasa syukurnya atas berbagai keberhasilan yang telah diraih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Kendati demikian, ia tak menampik bahwa selalu ada ruang untuk perbaikan dan evaluasi demi pelayanan yang lebih prima.

Inovasi Keimigrasian Ciptakan Kemudahan Berlipat Ganda

Geliat inovasi layanan di bidang keimigrasian menjadi salah satu fokus utama Ditjen Imigrasi. Upaya ini ditujukan untuk memberikan kemudahan bagi seluruh lapisan masyarakat, baik Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA) yang berkunjung ke tanah air.

Puncak dari inovasi tersebut adalah peluncuran **All Indonesia**, sebuah sistem terintegrasi yang menyatukan layanan deklarasi keimigrasian, kepabeanan, kesehatan, dan karantina. Peresmian sistem revolusioner ini dilaksanakan pada Rabu, 1 Oktober 2025, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Agus Andrianto menyambut gembira kehadiran All Indonesia sebagai lompatan besar dalam pelayanan publik Indonesia. Ia menjelaskan, sistem ini secara drastis menyederhanakan proses bagi setiap penumpang internasional yang masuk ke wilayah RI, yang sebelumnya mengharuskan pengisian berbagai formulir.

"Dengan All Indonesia, penumpang cukup mengisi satu deklarasi secara daring, " ujar Agus. Sistem ini dapat diakses melalui versi web di allindonesia.imigrasi.go.id atau diunduh sebagai aplikasi mobile.

Kemudahan ini memungkinkan penumpang internasional untuk mengisi deklarasi tiga hari sebelum kedatangan di Indonesia. Hal ini secara signifikan mempercepat proses pemeriksaan keimigrasian, yang diharapkan akan berdampak positif pada pertumbuhan sektor pariwisata dan iklim investasi di Indonesia.

Selain terobosan All Indonesia, Kemenimipas juga terus memperluas jangkauan gerbang pengecekan otomatis atau autogate. Kini, tercatat sebanyak 264 unit autogate telah beroperasi di enam titik pemeriksaan imigrasi (TPI) strategis di bandara dan pelabuhan internasional.

Rincian penempatan autogate tersebut meliputi 98 unit di Bandara Soekarno-Hatta, 90 unit di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, 28 unit di Bandara Juanda Jawa Timur, 30 unit di Bandara Kualanamu Sumatera Utara, 10 unit di Pelabuhan Batam Center, dan 8 unit di Pelabuhan Citra Tri Tunas Batam. (PERS

Read Entire Article
Karya | Politics | | |