Setelah Gerebek Kapital Building, Kasat Narkoba Polrestabes Medan Bergeser ke Polda, Penghargaan atau Strategi Peredaman?

4 weeks ago 13

MEDAN — Belum hilang dari ingatan penggerebekan tempat hiburan malam Clasiccal Kapital Building, perubahan besar terjadi di jajaran Satresnarkoba Polrestabes Medan. Namun alih-alih dicopot, AKBP Thommy Aruan justru dipromosikan menjadi Kasubdit I Ditresnarkoba Polda Sumut, posisi strategis dalam perang melawan narkotika di tingkat provinsi.

Pergeseran ini tertuang dalam Surat Telegram Kapolda Sumut Nomor ST/804/X/KEP/2025 yang dikeluarkan 3 Oktober 2025. Secara resmi, mutasi ini merupakan bagian dari rotasi rutin yang menyentuh lebih dari 100 perwira di wilayah Polda Sumut. Namun, waktunya yang sangat dekat dengan penggerebekan tempat hiburan malam mewah di Medan itu, menimbulkan pertanyaan di tengah masyarakat: Apakah ini murni promosi, atau justru bentuk pengalihan dari medan “terlalu panas”?

AKBP Thommy dikenal aktif dalam berbagai pengungkapan kasus narkoba di Medan. Aksi beraninya, yakni penggerebekan di Clasiccal Kapital Building, lokasi hiburan malam elit yang sebelumnya nyaris tak tersentuh dan menjadi sorotan publik. Langkah itu dianggap berani, bahkan dinilai menabrak “pakem” yang selama ini menjaga tempat-tempat tertentu tetap aman dari razia.

Namun hanya berselang beberapa minggu, ia “naik kelas” ke Ditresnarkoba Polda Sumut. Jabatan barunya memang lebih tinggi secara struktur, namun pertanyaannya: Mengapa promosi ini terjadi tepat setelah penggerebekan besar? Apakah ini bentuk penghargaan? Atau justru cara halus untuk “menjauhkan” dari medan operasi yang penuh tekanan politik dan ekonomi?.

Posisi Kasatresnarkoba Polrestabes Medan kini diisi oleh Kompol Rafli Yusuf Nugraha, yang sebelumnya menjabat Kasubdit I Ditresnarkoba. Pergantian ini tampaknya disusun rapi, namun bersamaan dengan itu, hampir seluruh struktur Satresnarkoba ikut diganti.

Tiga nama senior yang sempat bertugas di Polda Sumut, Iptu Ruspian, Ipda Haryono, dan Ipda Beri Anggara kini kembali diperbantukan di Satresnarkoba Medan, kemungkinan besar mengisi jabatan Kanit di unit-unit strategis.

Namun publik tetap bertanya: Apakah wajah-wajah baru ini akan melanjutkan pola lama, atau meneruskan gebrakan yang sudah dimulai?.

Mutasi besar ini, yang juga menyentuh jajaran Kapolsek, Kasatreskrim, dan posisi strategis lainnya di Medan dan daerah sekitarnya, menjadi gambaran dinamika internal kepolisian yang tidak hanya soal jabatan. Ada aroma manuver, konsolidasi, bahkan tarik menarik kepentingan.

Promosi AKBP Thommy memang layak diapresiasi. Namun akan lebih baik jika institusi juga menjelaskan kepada publik, Apakah ada pihak yang "berpengaruh" di balik tempat hiburan itu? Sebab, yang diinginkan masyarakat bukan sekadar rotasi  melainkan kejelasan.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |