Silat di Tanah Nduga: Ketika Jurus Bukan Sekadar Bela Diri, Tapi Simbol Persaudaraan

1 week ago 13

PAPUA - Di tengah hamparan alam Nduga yang megah, ada pemandangan berbeda yang menarik perhatian. Derap langkah tegas, gerakan jurus yang penuh makna, dan pekikan semangat menggema di tanah Papua. Bukan pertunjukan biasa, ini adalah momen bersejarah di mana TNI dan pemuda Nduga bersatu dalam latihan pencak silat, membangun ikatan yang lebih dari sekadar bela diri—sebuah jalinan persaudaraan.

Sabtu (29/3/2025), Satgas Yonif 733/Masariku menggelar latihan pencak silat bersama masyarakat setempat. Di setiap gerakan, terselip filosofi kebersamaan. Prajurit TNI dengan sabar membimbing pemuda-pemuda Papua, memperkenalkan seni bela diri asli Nusantara sebagai lebih dari sekadar teknik bertarung—tetapi sebagai simbol keberanian, kedisiplinan, dan keharmonisan.

“Kami ingin pencak silat menjadi wadah positif bagi pemuda Nduga untuk mengembangkan karakter, mempererat persaudaraan, dan membangun kepercayaan terhadap masa depan, ” ujar Dansatgas Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena dengan penuh semangat. “TNI bukan hanya pelindung, tetapi juga saudara yang selalu siap merangkul dan berjalan bersama masyarakat Papua.”

Gerakan Silat, Gerakan Harapan

Latihan ini bukan hanya tentang bela diri, tetapi juga tentang nilai-nilai persatuan dan kepercayaan yang terus dipupuk antara TNI dan masyarakat. Di setiap gerakan, ada cerminan harapan dan tekad untuk bersama-sama menjaga Papua tetap damai dan sejahtera.

Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, turut mengapresiasi inisiatif ini, “Pencak silat adalah warisan budaya bangsa yang tidak hanya mengajarkan kekuatan fisik, tetapi juga kekuatan batin dan persaudaraan. TNI akan selalu hadir untuk membangun Papua dengan hati, menciptakan harmoni, dan merajut masa depan yang lebih baik bersama masyarakat.”

Di tanah Nduga, di balik gerakan silat yang dinamis, tersembunyi harapan besar untuk Papua yang lebih damai, harmonis, dan penuh persaudaraan. TNI dan pemuda Papua, kini bukan sekadar berlatih bersama, tetapi berjalan berdampingan dalam semangat kebersamaan.

Autentikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |