BARRU – Tantangan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kabupaten Barru kini tak hanya datang dari ancaman konvensional, tetapi juga dari badai era digital yang dikenal sebagai era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity).
Menghadapi situasi yang serba cepat dan tidak pasti ini, Kapolres Barru, AKBP Ananda Fauzi Harahap, S.I.K., M.H., bersama Komandan Kodim (Dandim) 1405 Parepare, Letkol Kav S. Simanjuntak, S.I.P., intens membahas strategi tata kelola keamanan di lapangan.
Dalam setiap forum bersama Forkopimda, kedua pucuk pimpinan ini sepakat bahwa fenomena digital, dengan frasa terkenalnya "Everyone can be anyone" (setiap orang dapat menjadi siapapun), membawa potensi gangguan Kamtibmas yang kompleks.
"Kami menyadari bahwa perubahan situasi sangat cepat dan sebab-akibatnya belum jelas di era digital ini. Oleh karena itu, personel TNI-Polri memiliki peran sentral dalam mereduksi potensi gangguan tersebut, " ujar Kapolres Barru.
Baik Dandim maupun Kapolres menekankan bahwa menciptakan pertahanan negara yang kuat dan Kamtibmas yang kondusif agar masyarakat dapat beraktivitas dengan aman, nyaman, dan tentram, tidak bisa dilakukan sendirian.
"Keamanan tercipta bukan dengan sendirinya, melainkan hasil pengelolaan bersama seluruh stakeholder, " tegas Dandim.
Peran aktif dan kepedulian masyarakat sangat vital. Kemitraan strategis antara masyarakat dan TNI-Polri menjadi semangat dan daya pacu bagi personel di lapangan. Dukungan ini diyakini akan mengoptimalkan kinerja mereka dalam menjaga keamanan wilayah Barru.
Kapolres Barru dan Dandim 1405 Parepare pun kompak menghimbau seluruh masyarakat untuk terus bersinergi demi menjaga kondusifitas di seluruh wilayah Kabupaten Barru.















































