BUKITTINGGI – Atas dukungan Pokok Pikiran (Pokir) Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Asril, SE, Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Provinsi Sumbar menggelar Sosialisasi Perkoperasian bagi Ninik Mamak, Bundo Kanduang, dan Generasi Muda pada Selasa (12/8/2025) di UPTD Balai Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian Bukittinggi.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Dinas Koperasi UKM Sumbar Endrizal, yang diwakili Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi Junaedi, S.Kom., MM, Anggota DPRD Provinsi Sumbar Asril, SE, serta para ninik mamak, tokoh bundo kanduang, pemuda, dan pelaku koperasi dari Bukittinggi dan Agam.
Dalam sambutannya, Junaedi menjelaskan tujuan kegiatan ini adalah memperkuat pemahaman masyarakat tentang peran strategis koperasi dalam membangun ekonomi daerah.
“Koperasi ini wadah untuk bertukar pikiran, berkumpul mencari ide dan solusi. Kita ingin Bukittinggi dan Agam memiliki koperasi yang bukan hanya aktif, tapi juga produktif dan membawa berkah bagi kita bersama, ” ujarnya.
Junaedi juga memaparkan tata cara pendirian koperasi sesuai UU No. 25 Tahun 1992, mulai dari tahap persiapan, rapat pendirian, pembuatan akta, hingga pengesahan oleh Menteri Koperasi dan UKM. Ia menekankan pentingnya pemahaman hukum dan manajemen agar koperasi dapat berjalan sehat dan berkelanjutan.
Sementara itu, Asril, SE selaku pengusul kegiatan melalui pokirnya, membawakan materi tentang peran legislatif dalam mendorong perkembangan koperasi di Sumbar.
“DPRD memiliki tiga fungsi penting: legislasi, pengawasan, dan penganggaran. Kami bisa menginisiasi Perda tentang koperasi, mendorong regulasi yang mempermudah perizinan, serta mengawasi agar program pemberdayaan koperasi tepat sasaran, ” jelasnya.
“Dalam dunia usaha, kegagalan bukan akhir. Justru itu pelajaran berharga. Evaluasi, bangkit, dan terus berinovasi. Jangan takut bermimpi besar, tapi siapkan diri untuk kerja keras yang besar pula, ” tambahnya memotivasi peserta.
Kepala Dinas Koperasi UKM Sumbar, Endrizal, menegaskan bahwa koperasi adalah simbol kebangkitan ekonomi rakyat.
“Prinsip koperasi adalah azas kekeluargaan dan gotong royong. Ini yang membuat koperasi relevan dari dulu hingga sekarang. Pemerintah provinsi berkomitmen mendorong agar koperasi menjadi pilar ekonomi daerah, terutama di tingkat nagari, ” ungkapnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat, khususnya ninik mamak, bundo kanduang, dan generasi muda, dapat lebih memahami manfaat dan peluang koperasi, sekaligus berperan aktif dalam mengembangkan ekonomi berbasis kebersamaan.(Lindafang)