Suara Damai dari Tanah Papua: Tokoh Adat Kutuk Aksi OPM dan Serukan Persatuan

1 week ago 10

JAYAPURA - Di tengah meningkatnya ketegangan di berbagai wilayah Papua akibat aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM), tokoh-tokoh adat Papua bersatu menyuarakan damai. Mereka mengecam keras aksi provokatif yang dilakukan OPM, yang tak hanya menyasar aparat keamanan, tetapi juga merugikan masyarakat sipil tak berdosa.

Dalam pernyataan tegas yang disampaikan di Jayapura, tokoh-tokoh adat dari berbagai suku di Papua menyerukan agar masyarakat tidak terpancing provokasi, dan menolak ajakan-ajakan yang hanya membawa kehancuran. Mereka menegaskan bahwa kekerasan bukan jalan menuju masa depan, melainkan pintu menuju luka yang lebih dalam bagi rakyat Papua.

“Kami sebagai tokoh adat mengutuk keras segala bentuk kekerasan, apalagi yang mengatasnamakan perjuangan untuk kebebasan. Tidak ada masa depan bagi anak-anak Papua jika kita terus terlibat dalam kekerasan, ” tegas seorang tokoh adat dari Puncak Jaya, Rabu (9/4/2025).

Seruan damai ini muncul di tengah deretan insiden penyerangan, pembakaran rumah, perusakan sekolah, dan penyebaran narasi agitasi oleh OPM di daerah-daerah seperti Pegunungan Bintang, Puncak Jaya, Yahukimo, hingga Lanny Jaya. Kekerasan ini tidak hanya menimbulkan ketakutan, tetapi juga memporak-porandakan tatanan sosial masyarakat adat.

Para tokoh adat mengajak masyarakat untuk menahan diri, tetap tenang, dan menjaga kebersamaan antarwarga. Mereka mengingatkan bahwa perpecahan hanyalah kemenangan bagi mereka yang ingin Papua terus terpuruk. Persatuan, menurut mereka, adalah senjata terkuat untuk menjaga harmoni dan mewujudkan kesejahteraan sejati.

“Papua ini milik kita bersama. Kita harus jaga bersama. Jangan mau dibohongi oleh narasi kekerasan. Dialog, bukan senjata, adalah jalan yang kita pilih, ” ujar seorang pemuka adat dari Yahukimo.

Seruan dari para tetua adat ini menjadi sinyal kuat bahwa masyarakat Papua merindukan kedamaian, bukan konflik berkepanjangan. Mereka berharap pemerintah terus menggandeng tokoh adat dalam upaya menjaga stabilitas serta membuka ruang dialog untuk membangun Papua secara berkelanjutan. (APK/Red1922)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |