Seniman Jam Gadang Sepakat Bangkitkan Kembali Ruh Seni di Jantung Bukittinggi

1 day ago 10

BUKITTINGGI – Semangat berkesenian kembali menyala di pusat kota Bukittinggi. Komunitas Seniman Jam Gadang menggelar pertemuan silaturahmi pada Rabu malam (17/04/2025) di Warung Awla, Jalan Syafei Stasiun. Acara ini dihadiri oleh para tokoh seni, budayawan, pelaku seni lintas generasi, serta jurnalis senior yang telah lama menjadi bagian dari dinamika budaya kota ini.

Dalam suasana hangat dan penuh semangat kebersamaan, hadir nama-nama penting seperti Asraferi, Tuanku Rismaidi, Indra Utama, Yaman, Ted Ramnes, Roy, dan juga Ade Rosy — seorang sesepuh jurnalis sekaligus pelaku seni yang dikenal luas di Bukittinggi.

“Sudah saatnya kita memulai kembali kiprah Seniman Jam Gadang agar lebih hidup dan terorganisir. Kita butuh semangat baru untuk bergerak bersama, ” tegas Asraferi saat membuka forum diskusi malam itu.

Dalam forum tersebut, para seniman sepakat menunjuk Indra Utama sebagai Ketua Seniman Jam Gadang yang baru. Penunjukan ini dianggap sebagai langkah awal untuk menyusun agenda kerja dan membangun kembali ekosistem seni yang sehat dan aktif di kawasan Jam Gadang.

“Kita sepakat untuk menghidupkan kembali aktivitas seni di Jam Gadang. Semangat sudah ada, sekarang kita butuh aksi. Ke depannya, akan ada pertemuan lanjutan untuk menyusun langkah konkret, ” lanjut Asraferi.

Salah satu momen penting malam itu adalah penyampaian dari Ade Rosy. Dengan pengalaman panjangnya di dunia jurnalistik dan kesenian, Ade menyuarakan keprihatinan sekaligus harapan besar terhadap masa depan budaya Bukittinggi.

“Kita tidak bisa biarkan Bukittinggi sepi dari aktivitas kesenian. Kota ini punya sejarah panjang sebagai pusat budaya Minangkabau. Sudah waktunya kita ramaikan kembali dengan kegiatan seni yang membumi dan menyentuh masyarakat, ” ujar Ade Rosy lantang.

Menurutnya, revitalisasi budaya tidak cukup hanya dengan acara seremonial, tetapi harus melibatkan pelaku seni secara aktif dan berkelanjutan.

“Seniman harus diberi ruang, bukan hanya panggung, tapi juga kebebasan berekspresi dan dukungan dari pemerintah serta masyarakat. Kesenian adalah jantung kehidupan kota ini, ” tambahnya.

Ted Ramnes, musisi reggae yang telah lama dikenal di kalangan seniman Jam Gadang, juga menggarisbawahi pentingnya menghidupkan kembali suasana kreatif.

“Jam Gadang bukan sekadar tempat manggung, tapi sudah seperti rumah kedua bagi seniman. Kita ingin suasana itu hidup kembali, ” katanya.

Roy, pemerhati pariwisata yang juga dikenal sebagai gitaris, menyebut bahwa gerakan seni yang terorganisir akan membawa dampak positif bagi sektor pariwisata.

Selain berdiskusi, malam itu juga menjadi ruang perkenalan antar pelaku seni, dari musisi jalanan hingga pelukis, memperkuat jaringan dan membuka kemungkinan kolaborasi lintas disiplin.

Pertemuan ini diyakini sebagai awal dari kebangkitan kembali Seniman Jam Gadang, yang diharapkan mampu menjadi motor penggerak seni dan budaya di Bukittinggi, serta menjadikan kota ini hidup dengan denyut seni yang autentik dan terus berkembang.(Lindafang) 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |