Syukur Tak Lagi Sekadar Lagu: TMMD Kodim 0719/Jepara Tanam Semangat Merdeka di Tanah dan Air Rakyat

4 hours ago 2

JEPARA - Di tengah gempuran isu global soal krisis pangan dan menurunnya semangat nasionalisme, Kodim 0719/Jepara memilih langkah berbeda: menghidupkan kembali semangat cinta Tanah Air dari akar rumput secara harfiah. Melalui Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-124, TNI tak hanya membangun fisik desa, tapi juga membangun jiwa kemandirian rakyat lewat ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Berlangsung sejak awal Mei 2025, TMMD kali ini tak hanya soal betonisasi jalan atau bedah rumah, tetapi juga soal menyulap lahan tidur menjadi ladang kehidupan. Tiga hektar tanah yang sebelumnya tak termanfaatkan kini disulap menjadi ladang padi, kolam lele, dan ke depan akan dikembangkan untuk peternakan ayam semua dilakukan bersama masyarakat dengan semangat gotong royong.

“Syukur bukan hanya dinyanyikan saat upacara. Syukur itu ditanam, disiram, dan dipanen. Di atas tanah sendiri. Di air sendiri, ” ujar Dandim 0719/Jepara, Letkol Arm Khoirul Cahyadi, S.E., penuh semangat, Senin (12/5/2025).

Letkol Khoirul mengajak masyarakat untuk memaknai kemerdekaan bukan sekadar simbol, tetapi aksi nyata: menyatu dengan tanah dan air, pusaka sejati bangsa Indonesia. Dalam narasinya, lagu-lagu seperti Syukur dan Tanah Airku bukan hanya bagian dari seremoni, tapi panggilan batin untuk menjaga bumi pertiwi dengan tangan sendiri.

“Indonesia kaya, tapi kita sering lupa. TMMD ingin mengingatkan: kedaulatan itu dimulai dari cangkul pertama yang menembus tanah sendiri. Dari tangan yang menanam, bukan hanya dari suara yang bernyanyi, ” tambahnya.

Warga Dukuh Grobogan, Desa Kecapi, merasakan langsung dampaknya. TMMD membuka mata mereka bahwa kebangsaan bukan hanya milik seragam loreng atau pejabat, tapi juga milik petani, peternak, dan anak-anak desa.

“Dulu kami anggap tanah ini biasa saja. Sekarang kami sadar, ini pusaka. Ini kehidupan, ” ungkap salah satu warga yang ikut dalam pengolahan lahan.

Tak berhenti di situ, TMMD juga membawa edukasi: bagaimana menanam dengan teknik modern, bagaimana mengelola air secara bijak, dan bagaimana beternak lele tanpa mencemari lingkungan. Semua dilakukan sambil membangun semangat kolaboratif antara Babinsa dan warga.

Melalui program ini, TMMD telah menjelma menjadi gerakan nasionalisme berbasis pangan. Ia menyatukan kekuatan militer dan rakyat dalam satu visi besar: bangsa yang kuat dimulai dari desa yang mandiri.

Ketika dunia bicara soal ketahanan pangan sebagai isu strategis, Kodim 0719/Jepara membuktikan bahwa Indonesia punya jawabannya sendiri: tanahnya, airnya, dan rakyatnya asal mereka diajak bangkit bersama.

(Pendim 0719)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |