Tangan Kasih di Pogapa: Satgas Yonif 113/JS Borong Hasil Bumi, Hidupkan Asa Petani Papua

3 hours ago 2

INTAN JAYA - Senyum merekah di wajah para petani Kampung Pogapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua pagi itu. Di antara hamparan hijau kebun dan aroma tanah basah, tampak prajurit Satgas Mobile Yonif 113/Jaya Sakti (JS) menenteng karung berisi sayuran, buah, dan umbi-umbian bukan sebagai pengawas, melainkan sebagai pembeli penuh kasih. Mereka datang bukan dengan senjata di tangan, tapi dengan hati yang ingin berbagi.

Dalam kegiatan sosial yang berlangsung pada Minggu (19/10/2025) itu, para prajurit memborong seluruh hasil panen milik petani lokal. Aksi sederhana ini menjadi oase di tengah keterbatasan ekonomi warga, menghadirkan secercah harapan baru di tanah pegunungan Papua.

“Kami datang bukan hanya untuk bertugas menjaga wilayah, tapi juga ingin menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Membeli hasil tani mereka adalah cara kami menyapa, membantu, dan menegaskan bahwa TNI hadir untuk rakyat, ” ujar Lettu Inf Kresna Cakra Wijaya, S.Tr. (Han), perwira yang memimpin kegiatan tersebut.

Suasana haru menyelimuti momen itu. Para petani, yang biasanya berjuang keras menjual hasil panen di tengah keterisolasian daerah, tak kuasa menahan air mata saat melihat dagangan mereka ludes terjual dengan harga layak.

“Kami sangat bahagia, Bapak. Hasil kebun kami semua dibeli. Kami merasa TNI ini benar-benar saudara kami, bukan orang jauh. Mereka datang bukan menakut-nakuti, tapi membawa berkat, ” ungkap Mama Elisabet, salah satu petani Pogapa, dengan mata berkaca-kaca.

Langkah humanis Satgas Yonif 113/JS ini tidak hanya menggerakkan roda ekonomi warga, tetapi juga menghidupkan kembali semangat kebersamaan antara aparat dan rakyat. Di tengah keterbatasan fasilitas dan tantangan geografis, hadirnya prajurit sebagai “tangan kasih” menjelma menjadi sumber kekuatan bagi masyarakat setempat.

Pangkoops Habema Mayjen TNI Lucky Avianto menegaskan bahwa pendekatan humanis semacam ini merupakan roh dari tugas TNI di Papua.  

“Tugas prajurit bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga menjadi sumber kebaikan. Prajurit harus menjadi patriot yang membawa kasih, menjadi tangan yang menolong, bukan sekadar tangan yang menjaga, ” ujarnya dengan tegas namun hangat.  

“Kehadiran TNI harus menjadi jaminan bagi masyarakat bahwa harapan itu masih ada. Bahwa masa depan yang lebih baik bisa dibangun bersama, dengan kepercayaan dan hati yang tulus, ” tambahnya.

Dari Pogapa, sebuah pesan sederhana tapi kuat mengalun: ketulusan bisa menembus sekat apa pun. Melalui aksi borong hasil bumi, prajurit Satgas Yonif 113/JS telah menanam benih kepercayaan dan cinta di ladang hati rakyat Papua meneguhkan bahwa di balik loreng, selalu ada hati yang berdetak untuk kemanusiaan.

(Sus/AG)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |