INTAN JAYA - Suasana haru tak terbendung ketika aparat keamanan (Apkam) tiba di Distrik Soanggama, Kabupaten Intan Jaya, Minggu (19/10/2025). Ratusan warga yang selama ini hidup dalam ketakutan akhirnya menyambut kedatangan mereka dengan tangis bahagia dan doa syukur. Bagi masyarakat, kehadiran Apkam bukan sekadar patroli keamanan, melainkan pertanda kebebasan dari cengkeraman teror OPM (Organisasi Papua Merdeka) yang selama berbulan-bulan menebar ancaman di wilayah itu.
Salah satu warga yang tak mampu menahan air mata adalah Emanuel Tabuni, pewarta Gereja Katolik Soanggama. Dengan suara bergetar, ia menceritakan penderitaan panjang yang dialami warga sebelum aparat datang.
“Kami akhirnya terbebas dari ancaman dan kriminalisme OPM. Selama ini kami tidak bisa tidur nyenyak, tidak bisa berkebun, bahkan takut beribadah. Sekarang kami bisa kembali beraktivitas dengan tenang, ” ujarnya, disambut tepuk tangan dan tangis bahagia jemaat.
Bagi masyarakat Soanggama, kehadiran Apkam menjadi momentum kebangkitan setelah sekian lama hidup di bawah bayang-bayang ketakutan. Selama ini, kelompok OPM kerap memeras, mengintimidasi, bahkan menuduh warga sebagai mata-mata pemerintah jika menolak memberikan logistik atau uang. Akibatnya, banyak keluarga memilih mengungsi ke hutan demi menyelamatkan diri.
Tokoh masyarakat Soanggama, Yakob Wandik, menuturkan bahwa kehadiran aparat keamanan membawa secercah harapan baru bagi warga.
“Kami sudah terlalu lama hidup dalam ketakutan. OPM sering datang meminta makanan dan uang, lalu mengancam jika kami menolak. Sekarang kami merasa aman. Anak-anak sudah bisa kembali ke rumah, dan warga mulai berani membuka kebun lagi, ” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
“Kami berharap dengan adanya Apkam, pembangunan bisa kembali berjalan dan kami bisa hidup normal seperti dulu, ” tambahnya.
Sementara itu, Pendeta Antonius Wonda, tokoh gereja setempat, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada aparat keamanan yang datang dengan pendekatan humanis.
“Kami melihat sendiri, mereka datang bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk melindungi. Mereka berbicara baik, menenangkan warga, bahkan ikut berdoa bersama kami. Ini bukti bahwa negara hadir dengan hati, ” ujarnya.
Kehadiran Apkam di Soanggama kini menjadi titik balik penting bagi masyarakat Intan Jaya. Tidak hanya membawa rasa aman, tetapi juga menumbuhkan kembali kepercayaan warga terhadap pemerintah dan TNI-Polri sebagai pelindung rakyat.
Masyarakat berharap kedamaian ini dapat terus dijaga, agar mereka dapat kembali menata kehidupan dengan tenang dan membangun masa depan yang lebih cerah.
Tangis haru di Soanggama menjadi saksi bahwa rakyat Papua sejatinya rindu akan kedamaian, bukan konflik. Di bawah langit Pegunungan Intan Jaya, harapan baru mulai tumbuh bahwa Papua bisa aman, sejahtera, dan bersatu dalam kasih persaudaraan.
(MN/ AG)