Tebuireng 17 Sokaraja dan Penggiat Media Teken MoU di Hari Kesaktian Pancasila

2 hours ago 2

SOKARAJA - Dalam semangat Hari Kesaktian Pancasila yang sarat makna, Yayasan Abdul Djamil Tebuireng 17 Sokaraja, Banyumas  menjalin sinergi strategis dengan para penggiat media, baik lokal, daerah maupun nasional. Bertempat di Joglo PT. Sultan Farming Indonesia (SUFI), Sokaraja, Kabupaten Banyumas.

Kolaborasi ini diresmikan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) sebagai ikhtiar memperkuat jalinan publikasi dan dakwah edukatif yang berkelanjutan.

Kerja sama ini mencakup seluruh lembaga di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren (PP) Abdul Djamil Tebuireng 17, mulai dari PT. SUFI, Pondok Pesantren Abdul Djamil, SMP Persada Insan Nusantara, hingga Batik Anto Djamil Sokaraja, yang bersama-sama mengusung nilai kemandirian, integritas, dan pendidikan berbasis karakter.

Acara yang berlangsung khidmat ini dihadiri langsung oleh Ketua Yayasan sekaligus pendiri  PT. SUFI, H. Imam Purwanto yang akrab disapa Ayaeh, Kepala SMP Persada Insan Nusantara K.H. Mohammad Husain, Ustad Choiril (Ustad Choi), serta jajaran guru dan humas sekolah. Dari pihak media hadir Lik Djar, Narsono Son, dan Udin, yang turut menyemarakkan diskusi hangat penuh semangat kebangsaan dan keummatan.

Dalam forum tersebut, dipaparkan berbagai program unggulan yang menjadi napas gerak lembaga, mulai dari pendidikan berbasis praktik, pembentukan karakter, hingga penguatan soft-skill yang membumi namun bernilai tinggi.

SMP Persada Insan Nusantara menampilkan konsep kurikulum yang khas dan kontekstual, mindful, meaningful, and joyful learning. Para siswa tidak hanya ditempa dalam ruang kelas, tetapi juga diasah melalui kegiatan nyata seperti praktik pertanian, peternakan, hingga memasak dan membersihkan rumah, sebuah bentuk pendidikan integral untuk menjadikan anak didik lebih mandiri dan berdaya.

Program ini diperkuat dengan kegiatan membatik, wirausaha, serta “Praktisi Mengajar” sebulan sekali, yang menghadirkan para profesional lintas bidang untuk menginspirasi dan membekali siswa dengan wawasan masa depan yang sukses selamat dunia akhirat.

Perwakilan media, Lik Djar, Narsono Son dan Udin, bergantian  menyampaikan rasa hormat dan haru atas langkah-langkah progresif yang dilakukan Yayasan.

“Ini bukan sekadar pendidikan, ini adalah pemurnian niat, dan penyiapan generasi. Santri dan siswa bukan hanya diajak bercita-cita, tapi juga diajak bermimpi agar tidak mudah kecewa. Mereka diajari untuk menjadi pelaku, bukan hanya penonton, menjadi pribadi aja gumunan, aja kagetan, tangguh dalam menghadapi dunia, ” ujar Lik Djar penuh semangat.

Ditempat terpisah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas H. Ibnu Asasuddin yang juga sabahat karib Ayahe, saat dihubungi awak media dan diminta tanggapanya tentang kerjasama ini, menyampaikan apresiasi dan selamat kepada keluarga besar Yayasan PP Abdul Djamil Tebuireng 17 Sokaraja,  

"Saatnya, Mari kita ujudkan kemerdekaan dalam belajar, berkarya, kemerdekaan dalam berbudaya akan melahirkan santri dan pelajar Pancasila, yaitu sosok pembelajar sepanjang hayat, yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebhinekaan Global, mampu bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Para generasi Pancasila Itulah yang akan meneruskan estafet pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan berkeadilan di masa depan, " Tandasnya lewat jaringan telpon.

Senada, Ustad Choi menegaskan bahwa seluruh aktivitas ini tetap berlandaskan pada nilai-nilai syariah, adab, dan akhlakul karimah. Pendidikan yang membumi namun tetap menengadah ke langit, demi meraih ridha Allah SWT dalam setiap langkah.

Acara ditutup dengan petuah mendalam dari para tokoh. Ayaeh, dalam nada penuh makna, menyampaikan, “Kita memberikan bukti, bukan janji. Kita ini apa adanya, bukan ada apanya.” Sebuah pesan yang meneguhkan makna pengabdian dan kerja nyata.

Kepala sekolah menambahkan bahwa ilmu bukan hanya untuk mengisi kepala, tapi untuk menyiapkan masa depan yang bermakna.

Ustad choi pun menutup dengan harapan yang menyentuh hati, "Ya Allah, istiqamahkanlah langkah-langkah kami dalam kebaikan. Jadikanlah anak-anak kami insan yang Rabbani, bukan hanya cerdas duniawi, " tururnya. 

Sebagai penanda awal sinergi selama 12 bulan ke depan, ditandatangani naskah MoU dan dilakukan sesi foto bersama. Rangkaian acara ditutup dengan hidangan makan siang sederhana namun penuh berkah, ditandai dengan kehadiran telur rebus ayam kampung, simbol kesederhanaan, kekuatan, dan kemurnian niat.

Dengan restu langit dan semangat Pancasila yang tak lekang dimakan zaman, kerja sama ini diharapkan menjadi pijakan awal menuju gerakan dakwah dan pendidikan yang lebih masif, mengakar di bumi, namun menjulang ke langit.

(Humas Coy Yessy/YF2DOI)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |