PAPUA - Warga Kampung Dangbet kini tak perlu lagi menempuh perjalanan kaki selama dua jam ke kampung lain hanya untuk beribadah. Pada Minggu, 6 Juli 2025, Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 732/Banau melalui Titik Kuat Dangbet menginisiasi dimulainya kembali aktivitas ibadah di Gereja Kemah Injil setempat, setelah lama tidak difungsikan.
Ibadah perdana ini menjadi momen penting bagi masyarakat yang selama ini kesulitan mengakses rumah ibadah karena faktor jarak dan keterbatasan fasilitas. Inisiatif ini lahir dari komunikasi aktif prajurit TNI dengan warga setempat, yang mengungkapkan bahwa mereka harus berjalan kaki ke Kampung Denkibuma hanya untuk mengikuti kebaktian hari Minggu.
Dipimpin oleh Lettu Inf Henry Y. Emha, S.Tr.(Han)., M.H.I., kegiatan ibadah di Gereja Kemah Injil berlangsung khidmat dan penuh kehangatan. Ia turut hadir secara langsung untuk bersilaturahmi dan mendengar aspirasi warga. “Banyak ucapan terima kasih kami terima, khususnya dari Kepala Suku, Pendeta, dan Gembala. Semoga makin banyak hal positif yang bisa kami lakukan bagi warga Kampung Dangbet, ” ungkapnya.
Kehadiran kembali kegiatan ibadah ini disambut antusias oleh masyarakat, terutama umat Nasrani yang selama ini merindukan tempat ibadah di kampung sendiri. Mereka merasa lebih dekat secara spiritual dan kultural, serta melihat kehadiran TNI sebagai mitra dalam pembangunan sosial dan rohani di wilayah pedalaman.
Sementara itu, Dansatgas Yonif 732/Banau, Letkol Inf M. Nurul Chabibi, S.H., menyampaikan apresiasi atas respon positif masyarakat. “Kami senang karena kegiatan sederhana ini membawa dampak besar. Satgas Banau akan terus hadir di tengah masyarakat Papua, bukan hanya sebagai penjaga perbatasan, tapi juga sebagai bagian dari solusi atas berbagai kebutuhan warga, ” ujarnya dalam keterangan tertulis dari Kosatgas.
Inisiatif kemanusiaan dan spiritual seperti ini memperlihatkan bagaimana TNI berperan aktif dalam membangun kedekatan dengan masyarakat melalui pendekatan humanis dan teritorial. Gereja yang dulunya sunyi, kini kembali hidup sebagai tempat peribadatan dan penguat persaudaraan antarwarga.
(PenSatgas Yonif 732/Banau)