Deliserdang – Kepanikan melanda udara Indonesia, Selasa (17/6) pagi, ketika sebuah ancaman bom menghantui perjalanan pesawat Saudia Airlines yang tengah membawa 442 jemaah haji dari Jeddah menuju Jakarta. Akibat ancaman tersebut, pilot memutuskan melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Kualanamu, Asri Santosa, mengonfirmasi bahwa pelaku pengirim ancaman bom berasal dari Bombai, India. Informasi ini didapat dari hasil penyelidikan awal yang dilakukan oleh otoritas penerbangan.
“Ancaman itu diterima saat pesawat memasuki wilayah udara Indonesia sekitar pukul 07.30 WIB. Isinya menyebutkan bahwa pesawat akan diledakkan ketika mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, ” ujar Asri kepada wartawan, Selasa (17/6) petang.
Menerima informasi yang mencemaskan tersebut, pilot langsung mengambil keputusan sigap: mengalihkan rute dan mendarat darurat di Bandara Kualanamu. Tindakan cepat ini diambil demi keselamatan ratusan nyawa di dalam pesawat.
Begitu pesawat mendarat, aparat gabungan dari Polda Sumut, TNI AD, dan TNI AU langsung dikerahkan. Seluruh penumpang dan awak dievakuasi ke tempat aman, sementara petugas keamanan melakukan penyisiran menyeluruh di badan pesawat.
"Setiap bagian pesawat diperiksa, termasuk kabin dan kompartemen kecil sekalipun. Hingga saat ini tidak ditemukan adanya bahan peledak atau benda mencurigakan di dalam pesawat, " ungkap Asri.
Pihak Kementerian Perhubungan bersama TNI dan Polri di Jakarta kini tengah mendalami motif dan jalur komunikasi pelaku teror. Seluruh penumpang, yang diketahui berasal dari Depok dan Bekasi, telah diinapkan di hotel terdekat untuk beristirahat.
Pesawat dijadwalkan kembali melanjutkan penerbangan ke Jakarta pada Rabu pagi (18/6) setelah dinyatakan benar-benar aman oleh tim keamanan.