MAGELANG - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Magelang sejak Selasa siang (21/10/2025) hingga malam hari menimbulkan serangkaian bencana alam di sejumlah kecamatan. Dalam waktu kurang dari 12 jam, tiga kecamatan dilanda longsor dan pohon tumbang yang menyebabkan kerugian material puluhan juta rupiah. Meski demikian, tidak ada laporan korban jiwa.
Kecamatan Kajoran menjadi wilayah yang terdampak paling parah. Longsor pertama terjadi di Dusun Ngabehan, Desa Sidowangi sekitar pukul 13.00 WIB. Talud dan tembok pagar rumah milik Imron (45) ambrol hingga menutup jalan dusun.
“Awalnya hanya gerimis, tapi tiba-tiba hujan deras turun tanpa henti. Tiba-tiba talud di samping rumah saya roboh, tanahnya menutup jalan kampung, ” tutur Imron saat ditemui di lokasi.
Sekitar dua jam kemudian, longsor kedua terjadi di Dusun Sangen 2, Desa Sangen. Tebing setinggi tiga meter longsor dan menimpa rumah milik Dedy Setiawan (38) hingga sebagian tembok dapur jebol.
“Alhamdulillah tidak ada yang luka, tapi material tanah sudah masuk ke dalam rumah. Kami khawatir kalau hujan besar turun lagi, ” ujarnya.
Kerugian material dari dua kejadian tersebut diperkirakan mencapai Rp20 juta.
Di Kecamatan Tempuran, tepatnya di Dusun Manggung, Desa Temanggal, hujan deras juga menyebabkan tebing setinggi delapan meter longsor hingga merusak dapur rumah milik M. Soir (56).
Kapolsek Tempuran AKP Yudi Hartanto mengungkapkan, longsoran tersebut merusak pondasi dan dinding dapur berukuran 6x3 meter.
“Tidak ada korban jiwa, tapi bangunan dapur rusak berat. Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD dan perangkat desa untuk pembersihan serta langkah antisipasi lanjutan, ” jelasnya.
Sementara itu, di Dusun Bungasari, Desa Adikarto, Kecamatan Muntilan, hujan deras disertai angin kencang menumbangkan sebuah pohon besar yang menimpa rumah milik Rohmad (50) dan kandang kambing milik Suyadi (47).
“Warga bersama petugas TNI-Polri segera melakukan evakuasi pohon agar tidak mengganggu jalan utama, ” kata Lurah Adikarto, Sumarno, yang turut memantau langsung proses pembersihan.
Kapolresta Magelang Kombes Pol Herbin Sianipar menegaskan bahwa wilayah Magelang kini resmi memasuki masa rawan bencana. Ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi longsor dan pohon tumbang, terutama di daerah pegunungan dan lereng curam.
“Kami mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika ada tanda-tanda tanah bergerak atau pohon rawan tumbang. Prioritaskan keselamatan diri dan keluarga, ” tegas Herbin.
“Petugas Polri bersama BPBD dan pemerintah desa akan terus siaga melakukan pemantauan di titik-titik rawan bencana, ” tambahnya.
Tokoh masyarakat Kecamatan Kajoran, H. Mahfud (62), juga mengingatkan agar warga tidak menyepelekan tanda-tanda alam.
“Sudah sering kejadian seperti ini tiap musim hujan. Kami harap warga lebih waspada dan segera gotong royong memperbaiki saluran air serta tebing-tebing yang rawan, ” ujarnya.
Pihak kepolisian bersama BPBD Kabupaten Magelang kini masih melakukan pendataan dan pembersihan material longsor di beberapa titik terdampak, sambil menyiapkan langkah mitigasi jangka panjang. (*)