MIMIKA - Kehadiran Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Tanah Papua bukan sekadar penegakan hukum, melainkan denyut nadi yang menghadirkan ketenangan dan keamanan bagi masyarakat. Di Kota Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, dampak positif ini dirasakan langsung oleh warga, menciptakan atmosfer yang kondusif untuk berbagai aktivitas. Hari itu, Rabu (31/12/2025), terasa berbeda berkat upaya TNI yang konsisten.
Lebih dari sekadar menjaga garis depan, TNI di Timika telah membangun jembatan komunikasi yang kuat. Melalui program pembinaan teritorial, mereka tak ragu merangkul tokoh adat dan agama, mendengarkan aspirasi, dan menanamkan rasa kebersamaan. Pendekatan ini terbukti efektif, memupuk kepercayaan yang kian hari kian menguat.
“TNI hadir di Papua sebagai penjaga kedamaian. Kami menekankan kepada setiap prajurit agar mengedepankan pendekatan humanis, menghormati adat dan budaya lokal, serta membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat. Perdamaian hanya dapat terwujud apabila kepercayaan antara TNI dan rakyat terus terjaga, ” tegas Mayjen TNI Lucky Avianto, Panglima Komando Operasi Habema.
Mayjen TNI Lucky Avianto menambahkan, visi perdamaian di Papua adalah sebuah simfoni yang tercipta dari kolaborasi harmonis.
“Stabilitas keamanan di Papua tidak dapat terwujud secara sepihak, melainkan melalui sinergi kuat antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat. Kolaborasi tersebut menjadi fondasi penting dalam mendukung kelancaran aktivitas warga serta percepatan pembangunan di Tanah Papua.”
Bagi warga Timika, kehadiran TNI tidak lagi terasa asing atau mengintimidasi. Sebaliknya, mereka merasakan perubahan signifikan dalam tingkat keamanan. Aktivitas sehari-hari, baik itu urusan sosial maupun ekonomi, kini berjalan lebih lancar, diliputi rasa tenteram yang mendalam.
Dengan semangat kemanusiaan, dialog terbuka, dan penghargaan tulus terhadap kearifan lokal, TNI terus berjuang mewujudkan Papua sebagai tanah yang damai, aman, dan sejahtera, sekaligus memperkokoh fondasi persatuan dan kesatuan bangsa. Ini adalah janji yang terus ditepati, dirasakan oleh setiap jiwa di Bumi Cenderawasih.










































