Tradisi Petik Laut Mayangan, Warisan Budaya Pesisir Probolinggo

5 hours ago 1

KOTA PROBOLINGGO - Ribuan warga Kelurahan Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur, tumpah ruah memenuhi kawasan pesisir pada Sabtu lalu untuk menyaksikan kemeriahan Tradisi Petik Laut. Ritual dua tahunan yang sarat makna ini telah mengakar kuat sebagai warisan budaya yang terus dijaga kelestariannya di jantung Kota Probolinggo.

Acara akbar ini turut dihadiri langsung oleh Wali Kota Probolinggo, Aminuddin, di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Mayangan, Kecamatan Mayangan. Suasana penuh sukacita terasa kental, merefleksikan semangat kebersamaan masyarakat pesisir.

“Petik Laut merupakan wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas rezeki yang diberikan, khususnya kepada nelayan dan warga Mayangan. Itu bukan hanya tradisi, tapi juga simbol kebersamaan dan semangat gotong royong masyarakat pesisir, ” ujar Wali Kota Aminuddin dalam sambutannya.

Beliau menambahkan, antusiasme masyarakat yang terlihat semakin besar tahun ini menjadi bukti nyata bahwa budaya Mayangan masih hidup dan dicintai oleh warganya. Hal ini menegaskan pentingnya pelestarian tradisi ini sebagai aset budaya sekaligus penggerak ekonomi lokal.

“Selain melestarikan budaya, kegiatan seperti ini juga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. Kami doakan semoga kegiatan Petik Laut ke depan semakin sukses dan bisa menjadi agenda rutin tahunan, ” tuturnya penuh harap.

Lurah Mayangan, Wisnu Setiawan, menjelaskan bahwa rangkaian perayaan Petik Laut tahun ini berlangsung meriah selama tiga hari. Berbagai acara telah disiapkan untuk memanjakan warga dan pengunjung.

“Kegiatan dimulai dengan gelaran Khotmil Quran dan Majengan Bersholawat, dilanjutkan Pawai Budaya dan Larung Sesaji pada hari ini dan akan ditutup besok dengan tasyakuran dan hiburan orkes Melayu, ” ungkapnya.

Puncak acara yang paling dinanti adalah ritual Larung Sesaji. Wali Kota, rombongan, dan para nelayan berlayar menggunakan perahu hias menuju tengah laut. Di sana, mereka melarung sesaji yang berisi hasil bumi dan perlengkapan dapur. Tindakan ini merupakan simbol rasa syukur mendalam atas limpahan rezeki serta permohonan keselamatan dalam aktivitas melaut. (PERS

Read Entire Article
Karya | Politics | | |