UMKM Panen Rezeki di Pesta Rakyat HUT ke-80 Pasaman

1 month ago 17

Pasaman, - Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kabupaten Pasaman tak hanya menghadirkan hiburan rakyat dan kemeriahan pesta malam, tapi juga menjadi berkah tersendiri bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pedagang lapak kaki lima (PKL) yang berjualan di pelataran GOR Tuanku Rao, Komplek Kantor Bupati Pasaman, Senin (6/10/2025).

Sejak sore hingga malam hari, halaman sekitar GOR dipadati pengunjung yang datang untuk menikmati berbagai hiburan. Kesempatan itu tak disia-siakan oleh para pelaku UMKM yang menjajakan beragam kuliner, minuman, hingga produk olahan lokal.

Salah satunya Iwan (34), penjual kopi cup gerobak asal Lubuk Sikaping. Ia mengaku dagangannya laris manis sejak sore hingga malam.

“Alhamdulillah, ada keberkahan di acara begini. Saya sekali buka lima puluh gelas cup, habis terus, ” ujarnya sambil tersenyum.

Biasanya, kopi buatannya dijual Rp8.000 per cup, namun di acara ini Iwan menjualnya Rp10.000. Meski harga naik, pembeli tetap ramai.

“Jarang-jarang acara seramai ini. Pembeli juga nggak mengeluh soal harga. Rezeki buat keluarga, ” tambahnya.

Iwan mengaku telah menjual lebih dari 300 cup kopi malam itu. Ia bahkan menyiapkan stok batu es dalam kantong kresek agar produksi minuman dinginnya tidak terhenti.

Cerita serupa datang dari Okfi Resti (38), pemilik brand Alfina yang menjual aneka produk olahan lokal seperti pisang salai, dodol salak, dan kacang randang.

“Alhamdulillah, naik omzet selama bazar. Dari tanggal 1 sampai 6 Oktober saja, kami sudah meraih omzet sekitar Rp3 juta, ” ungkapnya penuh syukur.

Sementara itu, Efendi (48), penjual Kopi Gilo (Kopi Ginseng Milo), juga mengaku puas dengan hasil penjualannya, meski sempat terkendala pasokan listrik.

“Kalau bisa, bazar ini diperpanjang. Lumayan buat tambahan penghasilan, ” ujarnya berharap.

Senada dengan itu, Syumiarni (34), penjual Teh Es Hijau, menilai kegiatan bazar ini mampu membangkitkan ekonomi masyarakat.

“Omzet penjualan bertambah dari sebelumnya. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut, dengan fasilitas yang lebih baik, ” ujarnya.

Tak ketinggalan, Agus (37), penjual mainan balon lampu, bebek-bebekan, dan tembak-tembakan, juga ikut menikmati ramainya pengunjung.

Harga jual mainannya berkisar Rp10.000 hingga Rp30.000 per buah, dan malam itu ia berhasil meraup keuntungan sekitar Rp800 ribu.

“Pengennya sering-sering ada acara di sini, ” katanya singkat sambil melayani pembeli kecilnya.

Bagi warga, perayaan HUT ke-80 Pasaman bukan sekadar hiburan, tapi juga ajang kebersamaan keluarga.

Boy Candra Lubis (44), warga Tanjung Alai, Pauh Lubuk Sikaping, terlihat menikmati malam bersama anak perempuannya.

“Anak-anak senang main slepetan lampu kitiran. Kalau diterbangkan ke udara, cahaya lampunya indah sekali, ” ujarnya sambil memangku putrinya yang tertidur lelap di teras GOR Tuanku Rao.

Kemeriahan HUT ke-80 Pasaman tak hanya menghadirkan suka cita, tapi juga menjadi momentum penggerak ekonomi rakyat. Di tengah semarak pesta rakyat, para pelaku UMKM dan PKL pun turut memanen rezeki dari semangat kebersamaan yang tumbuh di Bumi Pasaman Saiyo.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |