PANGKEP SULSEL - Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke - 97 Tanggal 28 Oktober 1928 tahun 2025 tingkat Kabupaten Pangkajene dan kepulauan digelar di Lapangan Alun-Alun Citra Mas Kel Paddoang Doangan Kec Pangkajene pada Selasa, 28 Oktober 2025 pukul 08 00 Wita.
Upacara dengan Tema "Pemuda-pemudi bergerak Indonesia maju, " diikuti sekitar 300 orang peserta yang terdiri dari 2 SST Kodim 1421/Pangkep, 1 SST Polres Pangkep, 1 SST Pramuka, 2 SST Siswa-SMA/SMK Pangkep, 1 SST Madrasah Sanawiah, 1 SST AKBID.
Bertindak selaku inspektur upacara Bupati Pangkep Dr H Muh Yusran Lalogau, S.PI, dengan Paup Wakil Sek KNPI Kab Pangkep Syahril, SE, komandan upacaraan Lurah Anrong Apppaka Bambang Mulyadi, S.Sos, Pembaca Pembukaan UUD 1945 Sekertaris Dinas Sosial Suwardi, S.Kep, M.Kes dan Pembaca Ikrar Pemuda Pemudi Kabid Olah Raga KNPI Kab Pangkep Mukhlis.
Hadir Wakil Bupati Pangkep Drs H Abd Rahman Assaqaf, M.I.Kom, Wakil Ketua I DPRD Kab Pangkep Ir H Andi Ilham Zainuddin, Dandim 1421/Pkp Letkol Inf Fajar, SIP, M.Sc, Wakapolres Pangkep Kompol Sugeng Suprijanto, S.Pd, MH, Kajari Kab. Pangkep Supardi, SH, Ketua PN Pkp A Rico H Sitanggang, SH, MK, Kepala Kantor ATR/BPN Kab Pangkep Bambang Irianto.S.Kom, para Assisten Pemda Pangkep, Pimpinan OPD Pemda Pangkep, Para Guru dan Pimpinan Organisasi.
Dalam sambutan seragam Menteri Pemuda Dan Olah Raga RI Erick Thohir yang dibacakan oleh Bupati Pangkep, mengingatkan momentum bersejarah bagi Bangsa Indonesia terhadap hari Sumpah Pemuda dengan tema "Pemuda pemudi bergerak Indonesia bersatu, " kepada kita semua untuk Kemajuan Bangsa tidak akan terjadi tanpa partisipasi aktif dari generasi muda.
"Makna hari Sumpah Pemuda tahun 2025, pemuda pemudi Indonesia harus terus bergerak, berkarya, berinovasi dan mewujudkan Indonesia maju, " tandasnya.
Ditegaskan bahwa, pemuda Pemudi harus menjadi pelaku perubahan bukan menjadi penonton, jadilah pemuda yang adaptif, kreatif dan berintegritas dengan menggunakan jekerasan semangat dan Kemampuan untuk membangun bangsa.
"Momentum hari Sumpah Pemuda ke-97 adalah Waktu yang tepat untuk melakukan refleksi diri dan sejauh mana kita berkomunikasi untuk bangsa dengan tidak menjadi penonton untuk perubahan, " tambahnya.( Hamsa Sampo)


















































