Wakili Bupati Morowali, Asisten I Buka Program Prokohesi Untuk Perkuat Ketahanan Sosial dan Cegah Ekstremisme

1 day ago 7

MOROWALI, Indonesiasatu.id - Bupati Morowali, Iksan Baharudin Abdul Rauf, melalui Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Rizal Badudin, secara resmi membuka kegiatan Program Prokohesi (Memperkuat Ketahanan Masyarakat dan Mantan Napiter untuk Mencegah Ekstremisme Kekerasan dan Mempromosikan Kohesi Sosial) yang digelar di Kabupaten Morowali, Selasa (15/03/2025).

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Lembaga Penguatan Masyarakat Sipil (LPMS) Sulawesi Tengah dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sulawesi Tengah, dengan dukungan penuh dari The Habibie Center.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut unsur Forkopimda Morowali, Program Coordinator LPMS Budiman Maliki, Program Manager The Habibie Center Imron Rasyid, Kabid Pencegahan dan Deteksi Dini Kesbangpol Sulteng Andi Musdalifah, S.Pd., SH., M.Si., para pimpinan OPD, tokoh adat, pemangku kepentingan, serta insan pers.

Dalam sambutan tertulis Bupati Morowali yang dibacakan Asisten I, disampaikan apresiasi atas kehadiran The Habibie Center dan LPMS di Morowali. Ia menekankan pentingnya program ini sebagai upaya memperkuat kohesi sosial di tengah derasnya arus migrasi ke daerah ini.


"Morowali kini menjadi tujuan ribuan pendatang dari berbagai penjuru negeri. Keberagaman ini harus dilihat sebagai kekuatan, bukan hambatan. Melalui program ini, kita mulai membangun ruang dialog yang sehat untuk merawat keberagaman, " ujar Rizal.


Ia juga mengapresiasi istilah kohesi dalam konteks sosial. "Dalam fisika, kohesi adalah ikatan antarpartikel yang kuat. Maka dalam kehidupan sosial, kita pun harus memperkuat ikatan sosial: saling menghargai, memahami, dan menjaga satu sama lain, " tambahnya.

Rizal berharap, gerakan ini menjadi titik awal untuk mempererat harmoni sosial dan mencegah gesekan antar kelompok di masyarakat.

Sementara itu, Kabid Pencegahan Dini Kesbangpol Sulteng, Andi Musdalifah, menyampaikan bahwa Provinsi Sulawesi Tengah telah merespons isu ekstremisme dengan memasukkannya ke dalam Rencana Aksi Nasional Pencegahan Ekstremisme (RAN PE), sesuai amanat Perpres RI Nomor 7 Tahun 2021. Langkah ini bertujuan menjamin perlindungan hak atas rasa aman setiap warga negara dari ancaman ekstremisme kekerasan.

Program Manager The Habibie Center, Imron Rasyid, menjelaskan bahwa kehadiran mereka di Morowali merupakan bagian dari misi membangun bangsa sebagaimana visi almarhum B.J. Habibie saat mendirikan lembaga ini pada 1999.

"Melalui Prokohesi, kami ingin memperkuat penerimaan terhadap perbedaan, menjaga keserasian sosial, dan memperkuat semangat persatuan Indonesia, khususnya di Kabupaten Morowali, " terang Imron.

Senada dengan itu, Program Coordinator LPMS, Budiman Maliki, berharap sinergi antara lembaga sipil dan pemerintah daerah dapat terbangun secara berkelanjutan demi menciptakan masyarakat yang tangguh dan inklusif.
Acara ditutup dengan penyerahan plakat dan cinderamata antara LPMS dan Pemerintah Kabupaten Morowali, serta sesi pengenalan Program Prokohesi oleh The Habibie Center dan LPMS kepada seluruh peserta yang hadir.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |