Warga Korea Panas Gegara Jung Woo-sung, Jadi Ungkap Fakta Mengejutkan

1 month ago 30

Jakarta, CNBC Indonesia - Aktor papan atas Korea Selatan, Jung Woo-sung tersandung berita menghebohkan. Menyusul pengungkapan status anak yang dilahirkan oleh model Korea Selatan, Moon Gabi.

Melansir The Korea Herarld, warganet atau netizen Korea Selatan tampaknya "marah" dengan sikap Jung Woo-sung, yang dinilai tidak bertanggung jawab.

Jung Woo-sung adalah salah satu pendiri agensi para aktor Korea Selatan, Artist Company. Negeri K-Pop itu mengakui Jung Woo-sung sebagai artis kelas atas. Namanya "meledak" sejak membintangi film "Beat" di tahun 1997. Sederet film yang dibintanginya sejak saat itu pun selalu sukses, baik di Korea Selatan maupun luar negeri.

Dalam beberapa waktu terakhir Woo-sung sibuk menjadi sutradara dan salah satu Goodwill Ambassador UNHCR. Namun, Jung Woo-sung telah mengundurkan diri sejak Juli 2024 lalu, setelah 9 tahun menjadi Duta PBB untuk pengungsi tersebut.

Namun, tak disangka. Pengungkapan bayi yang baru lahir oleh Moon Gabi, yang kemudian diakui Jung Woo-sung sebagai anaknya, berubah jadi "skandal" bagi perjalanan karir cemerlang Jung Woo-sung.

Sikap terbukanya ternyata tak mendapat tangan terbuka dari warga Korea Selatan. Setidaknya, terlihat dari unggahan warganet Korea Selatan.

Meski Jung Woo-sung mengakui status sang anak, namun tidak adanya keinginannya menikahi Moon Gabi jadi sorotan. The Korea Herald menyebut, hal ini mengungkapkan bagaimana sikap masyarakat terhadap anak-anak di luar nikah.

"Jung berjanji untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang ayah tanpa mengejar pernikahan. Tanggapan publik sebagian besar kritis, menyoroti sikap negara yang sangat konservatif terhadap struktur keluarga non-tradisional," demikian The Korea Herarld menggambarkan situasi yang ada.

Akibatnya, citra Jung Woo-sung pun terancam menjadi negatif setelah dihujani reaksi keras dan kritik pedas.

"Korea masih sangat konservatif dalam hal isu antara pria dan wanita. Kekecewaan publik terhadap Jung Woo-sung, yang telah menjaga citranya yang bersih, akan sangat berarti. Di Korea, ada harapan bahwa para ayah akan memikul tanggung jawab penuh, tidak hanya sekadar dukungan finansial," kata Krititikus Budaya Populer Ha Ja-geung, dikutip dari The Korea Herald, Rabu (27/11/2024).

Warganet mengkritik keputusan Jung Woo-sung yang tak menikahi Moon Gabi, yang melahirkan anaknya pada Maret 2024 lalu.

Disebutkan, salah satu komentar/ unggahan netizen bahkan sampai mendapat 1.053 like.

"Seorang komentator di mesin pencari terbesar di negara itu, Naver, menjulukinya sebagai "orang yang egois dan suka berbuat jahat" karena menghindari pernikahan sambil memenuhi hasrat seksualnya, yang memperoleh 1.053 like," tulis The Korea Herarld.

"Yang lain berkomentar, "Dia tidak pernah berkencan tetapi punya bayi. Dia tidak ingin menikah tetapi ingin membesarkan anak. Itu tidak masuk akal." Komentar ini memperoleh 500 like."

Tak berhenti di situ.

Netizen juga mengkaitkan peran Jung Woo-sung sebagai Duta PBB. Salah satu komentar berbunyi, "Ia menganjurkan agar menerima pengungsi tetapi tidak dapat menerima anaknya sendiri," yang mendapat 634 like."

Meski begitu, kritik ternyata tidak hanya dilontarkan terhadap Jung Woo-sung.

Moon Gabi, yang mengandung dan melahirkan anak Jung Woo-sung, juga mendapat kritik. Warganet Korea Selatan disebut menuliskan komentar mengasihani si anak, bagaimana Ia akan tumbuh di luar struktur keluarga konvensional. Moon Gabi juga disebut sebagai seorang yang tak bertanggung jawab.

Beda Sikap Netizen Asing

Beda tempat, beda sikap.

Menurut The Korea Herald, sikap warga asing justru berbeda dengan sikap warga Korea Selatan.

Hal itu diungkap berdasarkan komentar netizen di akun Instagram The Korea Herald.

Disebutkan, banyak pengguna internasional yang mengucapkan selamat dan tidak menyalahkan keputusan Jung untuk tidak menikahi Moon.

"Seorang pengguna, 04mo08mo, berkomentar, 'Bagus untuk mereka. Jangan menikah demi anak. Itu akan menjadi pernikahan yang tidak bahagia.' Pengguna lain, amyl9098, berkata, 'Senang mereka tetap bersikap apa adanya tentang hal ini. Jika (Korea Selatan) ingin meningkatkan angka kelahirannya, memiliki anak di luar nikah perlu dianggap dapat diterima. Anak-anak dapat dicintai dan tumbuh subur dalam lingkungan yang tidak tradisional."

Sikap Warga Korea Selatan Soal Pernikahan

Sementara itu, meski Korea Selatan disebut masih konservatif, persepsi warganya secara bertahap kini berubah mengenai pernikahan dan perang orang tua. Terutama di kelompok orang muda.

The Korea Herald mengutip hasil survei sosial tahun 2024 yang dirilis pada 19 November, di mana terhadap 42,8% responden berusia 20-an yang menyatakan mereka dapat memiliki anak tanpa menikah. Angka ini dilaporkan naik sebesar 12,5 poin persentase dari tahun 2014.

Lalu, proporsi responden berusia 20-an yang percaya pernikahan itu penting turun dari 51,2% pada tahun 2014 menjadi 39,7% pada tahun 2024.

Sementara itu, Statistik Korea melaporkan, 10.900 bayi lahir di luar nikah pada tahun 2023, yang mencakup 4,7% dari total kelahiran. Tercatat, angka tertinggi sejak tahun 1981 ketika pengumpulan data tersebut dimulai.

Tren ini terus meningkat, dengan 7.700 bayi pada tahun 2021 dan 9.800 pada tahun 2022.

Meskipun terjadi kenaikan, proporsi bayi yang lahir di luar nikah di Korea masih jauh lebih rendah dibandingkan di negara-negara OECD.

Pada tahun 2020, proporsinya adalah 62,2% di Prancis, 49% di Inggris, 41,2% di AS, dan 36,5% di Australia.


(dce/dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Panen Hujatan Swifties, Billboard Minta Maaf ke Taylor Swift

Next Article Aktor Bollywood Ditangkap di Soetta karena Selundupkan Satwa

Read Entire Article
Karya | Politics | | |