Wisata Mancing Desa Bulu Cindea, Kades Bulu Cindea Made Ali : Destinasi Baru yang Mengangkat Potensi Lokal

3 weeks ago 18

PANGKEP SULSEL - Peluncuran wisata mancing di Desa Bulu Cindea, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, akan segera dilakukan demikian diungkapkan Made Ali, SE, Kepala Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep Rabu (26/3/2025) di lokasi wisata mancing Bulu Cindea.

Made Ali berkata bahwa ini merupakan langkah positif dalam pengembangan pariwisata berbasis alam di Sulawesi Selatan. Dengan kekayaan sumber daya perairan yang melimpah dan keindahan alam yang masih asri, desa ini memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi favorit bagi para pemancing dan pecinta wisata alam.

Wisata mancing bukan sekadar aktivitas menangkap ikan, tetapi juga sebuah pengalaman yang menawarkan ketenangan dan kedekatan dengan alam. Dengan suasana yang nyaman, fasilitas yang terus dikembangkan, serta dukungan dari masyarakat setempat, wisata ini berpotensi meningkatkan daya tarik Kabupaten Pangkep sebagai destinasi wisata alternatif di luar wisata bahari dan karst yang selama ini lebih dikenal.

Menurut kepala desa Bulu Cindea ini bahwa Keunggulan Wisata Mancing Desa Bulu Cindea, salah satu daya tarik utama wisata ini adalah lokasinya yang strategis dan mudah diakses dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan. Desa Bulu Cindea memiliki kawasan perairan yang kaya akan berbagai jenis ikan, menjadikannya tempat ideal bagi para pemancing pemula hingga profesional.

Selain itu, keindahan alam yang mengelilingi area pemancingan semakin menambah daya tariknya. Hutan mangrove yang rimbun, pemandangan air yang tenang, serta udara segar khas pedesaan menjadikan aktivitas memancing lebih dari sekadar hobi, tetapi juga sebagai sarana relaksasi dan pelepasan stres dari rutinitas sehari-hari.

Dampak Positif bagi Masyarakat dan Ekonomi Lokal

Peluncuran wisata mancing di Desa Bulu Cindea diharapkan dapat membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat. Dengan semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung, peluang usaha di sektor kuliner, penginapan, transportasi, serta penyewaan peralatan memancing akan meningkat.

Selain itu, kehadiran wisata ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat, mulai dari pemandu wisata, pengelola fasilitas, hingga pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang menjual hasil tangkapan atau produk olahan ikan. Dengan demikian, wisata ini tidak hanya memberikan pengalaman bagi pengunjung, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi lokal.

Peluang dan Tantangan dalam Pengelolaan Wisata

Meskipun memiliki potensi besar, pengelolaan wisata mancing di Desa Bulu Cindea harus dilakukan secara berkelanjutan. Salah satu tantangan utama adalah menjaga keseimbangan antara eksploitasi sumber daya ikan dan kelestarian lingkungan. Jika tidak dikelola dengan baik, ada risiko terjadinya penurunan populasi ikan akibat overfishing. Oleh karena itu, diperlukan regulasi yang jelas mengenai kuota penangkapan ikan serta penerapan konsep catch and release untuk spesies tertentu.

Selain itu, infrastruktur pendukung seperti jalan menuju lokasi, fasilitas umum, serta promosi wisata perlu terus ditingkatkan. Kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan investor sangat diperlukan untuk memastikan wisata ini dapat berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang.

Kesimpulan

Wisata mancing di Desa Bulu Cindea merupakan langkah inovatif dalam mengangkat potensi wisata lokal yang berbasis alam. Dengan pengelolaan yang tepat, destinasi ini tidak hanya akan menjadi surga bagi para pemancing, tetapi juga menjadi pilar penting dalam pengembangan ekonomi masyarakat setempat.

Melalui sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan para pemangku kepentingan lainnya, wisata ini dapat berkembang menjadi ikon baru pariwisata di Kabupaten Pangkep. Harapannya, Desa Bulu Cindea dapat terus berinovasi dan mempertahankan keasrian alamnya, sehingga wisata ini dapat menjadi contoh sukses dalam mengembangkan wisata berbasis komunitas ( Herman Djide)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |