Wujudkan Keselamatan Bersama, Satlantas Bukittinggi Gelar Operasi Patuh 14 Hari — IPDA Azriyandi: Jangan Hanya Patuh Saat Razia!

7 hours ago 5

Bukittinggi — Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bukittinggi menggelar Operasi Patuh Singgalang 2025 yang dimulai pada 14 Juli hingga 27 Juli 2025. Selama 14 hari pelaksanaan, operasi ini menitikberatkan pada peningkatan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan lalu lintas demi terciptanya keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.

KBO Satlantas Polresta Bukittinggi, IPDA Azriyandi, menjelaskan bahwa operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hukum dan kepatuhan masyarakat dalam berkendara. Menurutnya, banyak pelanggaran lalu lintas yang kerap terjadi dan berpotensi menimbulkan kecelakaan fatal.

“Operasi patuh ini bukan semata-mata untuk menindak, tetapi bagaimana masyarakat tahu tentang aturan yang berlaku dan bagaimana cara berkendara yang baik dan benar, atau istilahnya safety riding. Kita ingin masyarakat semakin peduli terhadap keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya, ” ungkap IPDA Azriyandi saat ditemui di Mako Polresta Bukittinggi, Selasa (16/07).

Beberapa pelanggaran yang menjadi sasaran utama penindakan antara lain pengendara yang tidak menggunakan helm berstandar SNI, berboncengan lebih dari satu orang, pengendara di bawah umur, berkendara dalam pengaruh alkohol, melawan arus, hingga kendaraan yang kelebihan muatan (overloading).

Untuk menyukseskan operasi ini, Satlantas telah melakukan berbagai sosialisasi ke sekolah-sekolah, media cetak, media elektronik, hingga dialog interaktif di Radio Republik Indonesia (RRI). Selain itu, pihak kepolisian juga menyebarkan pamflet, brosur, serta memasang banner sebagai upaya edukasi dan himbauan kepada masyarakat.

“Kami tidak bosan-bosannya mengingatkan masyarakat. Jangan hanya patuh saat operasi patuh ini saja, tetapi harus menjadi kebiasaan sehari-hari. Karena lalu lintas adalah kebutuhan umum, bukan hanya untuk kita sendiri tetapi juga untuk orang lain, ” tegas IPDA Azriyandi.

Ia juga menekankan bahwa tindakan penindakan berupa tilang manual akan dilakukan sebagai langkah terakhir, setelah upaya preventif dan preemtif dilakukan. Selain itu, penindakan juga dapat dilakukan dengan sistem hunting di sejumlah titik rawan pelanggaran.

“Hari ini kita juga melaksanakan hunting system di depan Mako Polresta. Kita bergabung dengan instansi terkait seperti POM, Dishub, Samsat, Dispenda, dan Jasa Raharja. Semua ini demi keselamatan kita bersama, ” jelasnya.

IPDA Azriyandi juga berpesan khusus kepada para orang tua agar tidak memberikan kendaraan kepada anak yang masih di bawah umur. Menurutnya, anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang harus dijaga, termasuk keselamatan saat di jalan raya.

“Kami himbau, bagi para orang tua jangan berikan kendaraan kepada anak-anak yang masih di bawah umur. Karena anak-anak kita adalah generasi penerus bangsa, jiwa mereka masih labil dan belum paham aturan di jalan, ” katanya.

Di akhir pernyataannya, IPDA Azriyandi mengajak seluruh masyarakat Kota Bukittinggi untuk bersama-sama mematuhi peraturan lalu lintas. “Mari kita sama-sama mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan kita bersama. Sebelum berangkat, pastikan kelengkapan diri dan kendaraan sudah sesuai, SIM ada, kondisi kendaraan layak. Dengan demikian, kita bisa berkendara dengan aman dan nyaman, ” pungkasnya.(Lindafang)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |