150 Mahasiswa Untad Belajar Hilirisasi Industri di IMIP

1 hour ago 1

MOROWALI, 10 November 2025 – PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) terus mengimplementasikan program beasiswa kelas hilirisasi sebagai wujud komitmen mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia. Langkah ini diwujudkan dengan mengajak mahasiswa penerima beasiswa untuk mengenal lebih dekat operasional di kawasan industri IMIP.
 
Sebanyak 150 mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) Palu, Sulawesi Tengah, baru-baru ini mengunjungi IMIP untuk mempelajari proses pengolahan nikel hingga menjadi bahan baku bernilai tinggi, termasuk produksi bahan baku baterai listrik. Kunjungan ini meliputi berbagai fasilitas seperti PLTU, bengkel kerja (workshop), dermaga (jetty), dan PT QMB New Energy Materials.
 
Mahasiswa semester 1 dari program D4 Vokasi jurusan Teknologi Rekayasa Instalasi Mesin dan Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik ini merupakan bagian dari program kerjasama IMIP dengan beberapa perguruan tinggi, seperti Politeknik Industri Logam Morowali (PILM), Universitas Hasanuddin (Unhas), Politeknik Akademi Teknik Industri (ATI) Makassar, dan Untad.
 
HR Operation Head PT IMIP, Trisno Wasito, menyatakan bahwa beasiswa kelas hilirisasi bertujuan untuk menciptakan SDM berkualitas dan tenaga kerja terampil yang kompeten di sektor hilirisasi mineral dan logam.

“Kami ingin industri terlibat sejak proses pendidikan. Mahasiswa akan mendapatkan pendampingan intensif dan pembelajaran berbasis industri. Kedepannya, akan ada sinergi dalam penyusunan kurikulum antara perguruan tinggi dan industri. Penerima beasiswa ini juga memiliki peluang besar untuk bekerja di kawasan industri IMIP, ” ujarnya pada Senin, 10 November 2025.
 
Trisno Wasito menambahkan bahwa beasiswa ini adalah respon nyata IMIP terhadap kebutuhan SDM di sektor hilirisasi nasional. IMIP menanggung seluruh biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi penerima beasiswa dan mewajibkan mereka untuk mematuhi peraturan yang berlaku.
 
Program ini bertujuan untuk menghasilkan talenta muda yang kompeten dan terampil sesuai kebutuhan industri hilirisasi, serta memperkuat keterkaitan antara dunia pendidikan tinggi dan industri, sejalan dengan kebijakan Kampus Berdampak. “Kelas hilirisasi ini akan menjadi model pendidikan vokasi yang berbasis kebutuhan industri, dengan 60-70% pembelajaran fokus pada keterampilan praktis, ” pungkas Trisno Wasito. (*)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |