Ainul Mustofa: Peran HMI dalam Menyambut Indonesia Emas 2045

4 hours ago 3

OPINI - Indonesia sedang berada dalam periode emas yang disebut bonus demografi, yaitu kondisi ketika jumlah penduduk usia produktif (15–64 tahun) jauh lebih besar dibandingkan usia non-produktif.

Momentum ini diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun 2030-an dan menjadi peluang strategis untuk mendorong kemajuan bangsa. Namun, peluang ini tidak akan berarti tanpa kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, visioner, dan berintegritas. Di sinilah HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) memiliki peran vital.

Sebagai organisasi mahasiswa terbesar dan tertua di Indonesia, HMI tidak hanya menjadi tempat kaderisasi intelektual, tetapi juga wadah pembinaan moral, kepemimpinan, dan tanggung jawab sosial. HMI memiliki jaringan luas dan tradisi panjang dalam mencetak pemimpin bangsa dari berbagai bidang — politik, ekonomi, sosial, hingga keagamaan. Ini menjadi modal penting dalam menyambut bonus demografi.

Pertama, HMI dapat menjadi motor penggerak dalam literasi intelektual dan spiritual di kalangan mahasiswa dan pemuda. Bonus demografi hanya akan berdampak positif jika diiringi dengan peningkatan kualitas SDM, bukan hanya dari sisi pendidikan formal, tetapi juga dari sisi nilai, etika, dan karakter. Melalui berbagai kegiatan pelatihan, diskusi, dan kaderisasi, HMI mampu membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga.

Kedua, HMI dapat menjadi jembatan antara dunia kampus dan realitas sosial. Di tengah meningkatnya angka pengangguran terdidik, HMI bisa mendorong kader-kadernya untuk tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja melalui semangat kewirausahaan sosial dan ekonomi kreatif berbasis nilai keislaman.

Ketiga, HMI berpotensi menjadi kekuatan moral dalam mengawal kebijakan negara yang berpihak pada kepentingan generasi muda. Dengan basis intelektual dan idealisme yang kuat, HMI dapat memainkan peran advokasi dalam kebijakan pendidikan, ketenagakerjaan, dan pembangunan SDM, sehingga bonus demografi benar-benar diarahkan untuk kesejahteraan rakyat, bukan sekadar angka statistik.

Namun demikian, agar peran ini benar-benar terwujud, HMI sendiri harus terus berbenah. Perlu ada revitalisasi organisasi agar lebih adaptif terhadap perubahan zaman, terutama dalam menghadapi tantangan digitalisasi, disrupsi teknologi, dan polarisasi sosial-politik. HMI harus menjadi contoh bahwa organisasi kemahasiswaan bisa modern tanpa kehilangan jati dirinya.

Dengan semua potensi yang dimiliki, HMI bukan hanya berperan penting, tetapi krusial dalam menjemput bonus demografi. Bukan sebagai penonton, tetapi sebagai penggerak utama perubahan menuju Indonesia Emas 2045.

Banjarmasi, 6 September 2025

Ainul Mustofa
Wasekbid Eksternal III Badko HMI Kalimantan Selatan

Read Entire Article
Karya | Politics | | |