Anjangsana Hangat di Honai: Satgas Yonif 142/Ksatria Jaya Pererat Persaudaraan di Papua Tengah

3 hours ago 3

PAPUA - Di tengah hiruk-pikuk tugas menjaga perbatasan dan menjaga kedaulatan negara, prajurit Satgas Yonif 142/Ksatria Jaya (KJ) membuktikan bahwa kekuatan TNI tidak hanya terletak pada disiplin dan senjata, tetapi juga pada ketulusan hati. Melalui kegiatan Anjangsana, mereka menyapa masyarakat dengan senyum, mendengar dengan empati, dan menguatkan persaudaraan yang telah lama tumbuh di Tanah Papua.

Pada Jumat, 15 Agustus 2025, sebuah honai sederhana di Pintu Jawa Kompleks, Papua Tengah, menjadi saksi pertemuan hangat antara prajurit TNI dan tokoh masyarakat setempat. Dipimpin Wadanyonif 142/KJ, Kapten Inf Darwis M.T. Siburian, para prajurit duduk melingkar di atas tikar pandan. Obrolan ringan, canda tawa, dan aroma kopi hitam khas pegunungan mengalir di antara mereka, menghadirkan suasana yang jauh dari kesan kaku atau formal.

Kegiatan ini bukan sekadar silaturahmi. Kapten Darwis menegaskan bahwa anjangsana adalah cara untuk mendengar langsung suara rakyat, memahami kebutuhan mereka, dan membangun rasa saling percaya. “Kami ingin masyarakat merasakan bahwa TNI selalu hadir di tengah-tengah mereka, mendengar aspirasi, dan siap membantu kapan pun diperlukan. Hubungan baik dengan tokoh masyarakat adalah kunci dalam menjaga kedamaian di wilayah ini, ” ujarnya.

Sambutan hangat datang dari Bapak Murip, tokoh masyarakat setempat, yang mengaku merasa seperti memiliki keluarga baru. “Kehadiran TNI membuat kami lebih tenang, terutama di malam hari. Kami tahu, ada yang menjaga dan peduli pada kami. Itu membuat hati kami damai, ” katanya penuh rasa syukur.

Kegiatan ini juga mendapatkan apresiasi dari Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, yang menekankan bahwa kemanunggalan TNI dengan rakyat adalah inti dari pengabdian prajurit. “Tugas pokok TNI memang menjaga kedaulatan, tetapi inti dari tugas tersebut adalah membangun kepercayaan dan persatuan. Kehadiran TNI harus menjadi jembatan yang menghubungkan hati dan harapan masyarakat di perbatasan, ” tegasnya.

Anjangsana di Pintu Jawa Kompleks menjadi bukti bahwa TNI bukan sekadar pasukan penjaga keamanan, tetapi juga pengikat persaudaraan. Di honai yang sederhana itu, terjalin ikatan batin yang akan menjadi pondasi kuat bagi kedamaian dan persatuan di Papua.

Bagi prajurit Yonif 142/KJ, menjaga perbatasan berarti menjaga seluruh isi hati rakyatnya. Dan di hari itu, mereka pulang dari honai bukan hanya membawa cerita, tetapi juga membawa amanah untuk terus merawat rasa persaudaraan yang lahir dari pertemuan sederhana, namun penuh makna.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |