SEMARANG - Dua hari terakhir, jalur arteri di wilayah Kabupaten Semarang mendadak jadi lautan kendaraan. Imbas penerapan sistem One Way arus balik Lebaran membuat jalur alternatif ini jadi tumpuan utama para pemudik yang tak bisa melintas di jalan tol.
Kasat Lantas Polres Semarang, AKP Lingga Ramadhani, membenarkan kondisi tersebut saat meninjau langsung arus lalu lintas di KM 456 Tol Solo–Semarang, Minggu (6/4/2025). Menurutnya, kepadatan ini merupakan efek dominan dari kebijakan One Way yang diberlakukan sejak Sabtu siang.
"Kendaraan dari arah Solo ke Semarang yang tidak bisa masuk tol karena One Way, otomatis mengalir ke jalur arteri. Ini membuat volume kendaraan meningkat tajam, " jelasnya.
Sabtu, 5 April 2025, menjadi puncak arus balik. Data mencatat, hingga 3.000 kendaraan per jam melintas di Gerbang Tol Banyumanik selama tiga jam berturut-turut sejak pukul 10 pagi.
Namun, padatnya jalur arteri bukan hanya karena One Way. Menurut AKP Lingga, faktor silaturahmi dan lonjakan wisatawan lokal juga turut menyumbang kepadatan.
Di sisi lain, Kapolres Semarang, AKBP Ratna Quratul Ainy, menyampaikan bahwa jajarannya sudah bergerak cepat mengantisipasi lonjakan arus kendaraan. Personel gabungan dari Polres, Dishub, hingga relawan dikerahkan di titik-titik rawan macet sepanjang arteri, termasuk perbatasan menuju Kota Salatiga.
"Kami pastikan petugas sudah berjaga dan mengatur lalu lintas di lapangan. Rekayasa arus, pengalihan jalur, hingga imbauan kepada pemudik sudah dilakukan, " tegas AKBP Ratna.
Pihak kepolisian juga menghimbau agar pemudik tetap mengutamakan keselamatan, menjaga kondisi fisik dan kendaraan, serta tidak memaksakan perjalanan dalam kondisi lelah. Mereka juga mengajak masyarakat untuk mempertimbangkan jalur alternatif demi menghindari kemacetan parah.
"Saling menghargai sesama pengguna jalan itu penting. Dengan begitu, perjalanan balik ke kota asal tetap nyaman, aman, dan lancar, " pungkasnya.
(Humas Polres Semarang)