BAHASA - Sungguh luar biasa melihat bagaimana komunikasi antarmanusia terus berevolusi. Di era yang serba terhubung ini, bahasa menjadi jembatan krusial yang memungkinkan kita saling memahami dan berkolaborasi. Sebuah laporan terkini dari Ethnologue 200, mengungkap fakta menarik tentang lanskap linguistik global di tahun 2025.
Bahasa Inggris kini bukan sekadar pilihan, melainkan penguasa komunikasi dunia. Dengan estimasi 1, 5 miliar penutur, bahasa ini telah berhasil melampaui dominasi Mandarin yang diperkirakan memiliki 1, 2 miliar penutur. Data ini menegaskan peran tak tergantikan Bahasa Inggris sebagai lingua franca global, yang melintasi batas negara, budaya, dan profesi.
Bahasa Inggris membuka banyak pintu. Dari kesempatan belajar hingga peluang karier, kemampuannya berkomunikasi dalam bahasa ini sungguh memberdayakan. Laporan ini seolah mengamini pengalaman banyak orang yang menjadikan Bahasa Inggris sebagai alat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Menariknya lagi, Bahasa Indonesia turut mencatat prestasi gemilang dengan menempati peringkat kesepuluh dalam daftar bahasa paling banyak digunakan di dunia. Dengan lebih dari 252 juta penutur, ini adalah bukti nyata pertumbuhan dan pengaruh bahasa kita di kancah internasional, khususnya di kawasan Asia Tenggara yang dinamis.
Laporan Ethnologue juga menyoroti keberadaan bahasa-bahasa lain dengan jumlah penutur yang signifikan, seperti Urdu (246 juta), Jerman Standar (134 juta), Jepang (125 juta), serta Nigerian Pidgin (120 juta) dan Arab Mesir (118 juta). Ini menunjukkan kekayaan linguistik dunia yang luar biasa, bahkan di antara bahasa-bahasa yang mungkin kurang terdengar di berita utama.
Informasi ini juga memaparkan bahwa 200 bahasa terbesar yang terdata mencakup lebih dari 88% populasi global. Ini adalah gambaran kuat betapa sebagian besar interaksi manusia sehari-hari, meskipun ada ribuan bahasa lainnya, sangat bergantung pada ratusan bahasa dominan ini.
Sebagaimana tertulis dalam laporan tersebut, "Bahasa Inggris kini bukan hanya bahasa ibu di beberapa negara, tetapi juga menjadi lingua franca dalam bisnis, teknologi, diplomasi, hingga hiburan." Pernyataan ini sangat tepat menggambarkan bagaimana Bahasa Inggris telah meresap ke dalam setiap aspek kehidupan modern, menjadikannya aset tak ternilai bagi siapa pun yang ingin terhubung dengan dunia. (PERS)