MEDAN – Dugaan aktivitas peredaran narkoba di dalam Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Medan kembali mencuat ke publik. Kali ini, sorotan mengarah pada Blok Gajah Mada, yang disebut-sebut sebagai salah satu titik paling rawan dalam rutan tersebut. Beberapa pihak mempertanyakan efektivitas pengawasan yang dilakukan oleh jajaran pimpinan, termasuk Karutan Kelas I Medan, Andi Surya A. Md. IP. SH, MH.
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber internal dan penggiat pemantau rumah tahanan menyebutkan bahwa Blok Gajah Mada diduga menjadi tempat terjadinya transaksi narkoba secara terselubung. Aktivitas mencurigakan ini dikabarkan berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama, namun belum ada tindakan tegas yang tampak secara nyata.
“Blok itu seperti punya ‘privilege’. Ada napi bernama JS yang terlihat bebas beraktivitas, dan bahkan alat komunikasi masih bisa ditemukan, ” ujar seorang sumber yang enggan disebutkan namanya karena alasan keamanan, Senin (6/10).
Isu ini menjadi lebih sensitif karena sebelumnya pihak Rutan Kelas I Medan telah menyatakan komitmen terhadap pemberantasan narkoba. Namun, dugaan lemahnya pengawasan dan kemungkinan adanya pembiaran justru menimbulkan tanda tanya besar terhadap komitmen tersebut.
Ketika dikonfirmasi, Karutan Kelas I Medan, Andi Surya akan melakukan pengecekan terkait nama dan informasi yang berkembang.
"Terima kasih informasinya segera kami TL, " tegas Andi.
Dalam beberapa pernyataan sebelumnya, ia sempat menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan razia rutin dan pembinaan kepada warga binaan.
Meski demikian, praktisi hukum dan pengamat pemasyarakatan menilai bahwa pendekatan razia semata tidak cukup. “Kalau peredaran narkoba masih terjadi secara terstruktur, itu tandanya ada masalah sistemik, bisa soal integritas petugas, pengawasan internal, atau pola manajemen yang harus dibenahi, ” ujar JM penggiat rumah tahanan.
Lembaga seperti Kemenkumham RI dan Inspektorat Jenderal diharapkan segera turun tangan melakukan audit menyeluruh terhadap kegiatan di dalam Rutan Kelas I Medan, khususnya di Blok Gajah Mada.
Kasus ini menambah daftar panjang tantangan yang dihadapi rumah tahanan di Indonesia, di mana penjara kerap justru menjadi episentrum baru dari peredaran narkotika.
Terpisah, awak media juga mencoba konfirmasi ke Kepala Kanwil Sumut dan Menteri Imipas terkait dugaan maraknya peredaran narkoba di Rutan Kelas l Medan.















































