CEO Laundrea, Sofwan Taufik: Linen Kotor Bisa Turunkan Rating Hotel Jadi Bintang Satu

3 hours ago 3

BOGOR - Senyum manis resepsionis dan aroma terapi yang menenangkan mungkin tak cukup untuk menutupi kekecewaan tamu jika mereka menemukan sprei bernoda atau handuk berbau tak sedap. Pengalaman menginap yang seharusnya berkesan, berbalik menjadi mimpi buruk yang berakhir dengan ulasan bintang satu.

Fenomena linen kotor ini, menurut Sofwan Taufik, Founder & CEO Laundrea Laundry Service, adalah salah satu biang keladi utama di balik ulasan negatif yang kerap menghantui hotel. Ia menjelaskan bahwa penilaian bintang satu tersebut tak hanya merusak reputasi, tetapi juga secara signifikan dapat menurunkan tingkat hunian kamar dan membuat calon tamu berpikir dua kali.

Sayangnya, kesadaran akan pentingnya standar kebersihan laundry masih minim di kalangan manajemen hotel. Proses pencucian yang asal-asalan, penggunaan mesin yang sudah usang, serta metode yang tidak higienis, tak hanya merusak serat kain dan membuat noda membandel, tetapi juga membuat linen terlihat kusam. Lebih mengkhawatirkan lagi, linen yang tidak steril sepenuhnya dapat menjadi sumber risiko alergi bagi para tamu.

Menyadari krusialnya peran linen dalam pengalaman tamu, Laundrea hadir sebagai solusi. Perusahaan ini menawarkan layanan laundry khusus yang dirancang sesuai standar ketat industri perhotelan. Dengan fokus pada proses higienis, pengawasan mutu yang berlapis, dan pengiriman yang tepat waktu, Laundrea berkomitmen untuk mengembalikan kesegaran dan kebersihan setiap helai linen.

“Linen adalah wajah pertama hotel di mata tamu. Dengan linen yang terawat, pengalaman menginap menjadi lebih berkesan dan potensi keluhan bisa ditekan, ” ujar Sofwan Taufik, Founder & CEO Laundrea Laundry Service.

Melalui sentuhan profesional dalam pengelolaan linen, hotel dapat lebih dari sekadar menjaga kualitas produk mereka. Mereka juga memastikan kepuasan tamu tetap terjaga. Hasilnya, ulasan bintang lima yang dulu hanya menjadi impian, kini bisa menjadi realitas yang diraih. (Hendi)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |