Di Balik Senyum Anak Milawak, Prajurit Banau Jadi Guru Harapan di Ujung Negeri

1 week ago 10

BEOGA - Di tengah keterbatasan fasilitas pendidikan dan minimnya tenaga pengajar di pelosok Papua, semangat belajar anak-anak Kampung Milawak tetap menyala. Senyum polos mereka semakin merekah ketika prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau Pos Beoga hadir di kelas, bukan dengan seragam tempur, melainkan dengan papan tulis, buku, dan metode pengajaran yang penuh semangat.

Pada Selasa (9/9/2025), para prajurit turun langsung menjadi tenaga pendidik (Gadik) bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Milawak. Dipimpin oleh Letda Chk Fauzi, kegiatan ini menjadi bukti bahwa TNI tidak hanya berdiri di garis depan menjaga kedaulatan, tetapi juga ikut memastikan generasi muda di perbatasan tidak tertinggal dalam memperoleh ilmu.

Pelajaran yang diberikan tidak sekadar teori. Prajurit memadukan pembelajaran dengan metode interaktif, kuis sederhana, hingga permainan edukatif yang membuat suasana kelas terasa hidup. Anak-anak tampak antusias, berebut ingin menjawab pertanyaan, bahkan tidak segan mengangkat tangan untuk bertanya. Bagi mereka, cara mengajar yang menyenangkan ini menjadi pengalaman baru yang membuat belajar bukan lagi kewajiban, melainkan kesenangan.

Danpos Beoga, Lettu Inf Budi Hartono, menegaskan bahwa keterbatasan guru adalah tantangan nyata di wilayah perbatasan. “Kehadiran personel kami di sini adalah upaya untuk mengisi kekurangan tersebut, meski sifatnya sementara. Kami ingin anak-anak Papua tetap mendapat pendidikan yang layak. Program ini merupakan wujud bakti TNI untuk bangsa, karena kami percaya merekalah calon pemimpin masa depan di perbatasan, ” ungkapnya penuh keyakinan.

Pernyataan ini diamini oleh salah satu guru SMPN Milawak. Dengan mata berbinar ia berkata, “Kami sangat terbantu dengan kehadiran bapak-bapak TNI. Mereka membawa energi baru dan cara mengajar yang sangat disukai siswa. Dengan jumlah guru yang terbatas, bantuan ini sangat berarti agar setiap anak bisa mendapat perhatian lebih.”

Di kelas sederhana itu, kehadiran prajurit bukan hanya menambah tenaga pengajar, tetapi juga menghadirkan teladan. Mereka menunjukkan bahwa belajar bisa dilakukan dengan gembira, penuh semangat, dan tanpa batas. Lebih dari itu, kehadiran Satgas menumbuhkan rasa percaya diri pada anak-anak Milawak, bahwa mereka juga memiliki kesempatan yang sama untuk meraih mimpi.

Kampung Milawak mungkin jauh dari hiruk pikuk kota, tetapi dari ruang kelas kecil di Distrik Beoga ini, lahir harapan besar. Satgas Yonif 732/Banau telah menorehkan jejak penting: menjadi guru bagi anak negeri di ujung timur, menyalakan semangat belajar, sekaligus menjaga nyala masa depan bangsa.

(PenSatgas Yonif 732/Banau/ Wartamiliter.com )

Read Entire Article
Karya | Politics | | |