KARO - Akhirnya pelarian pelaku yang membunuh Melky Revanta Peranginangin (35) warga Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo pada Selasa 16 September lalu, dikabarkan telah ditangkap Polisi, Sabtu (27/09-2025) sekira pukul 03:00 WIB dini hari.
Setelah 10 hari melarikan diri, akhirnya Ganda Nainggolan (32) yang sudah masuk daftar pencarian orang (DPO) Kepolisian Resor (Polres)Tanah Karo, harus kandas di Bahorok, Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat.
Kabar penangkapan Ganda Nainggolan ini, belum ada keterangan resmi dari pihak pihak kepolisian, karena pelaku pembunuh sadis ini masih diperiksa secara intensif di Polsek Simpang Empat.
Dari video yang beredar di media sosial Facebook. Personil Polsek Simpang Empat yang dilengkapi senjata terlihat berlari menuju ke salah satu unit rumah bercat krem sambil mengintai dan mengetuk rumah itu.
Video berdurasi 45 detik itu. Tampak terlihat, rumah yang dijadikan tempat persembunyian Ganda Nainggolan berada di suatu komplek perumahan.
Sekedar diketahui, Melky Revanta Peranginangin (35) merupakan seorang pria pekerja keras dan dikenal sangat baik hati karena suka membantu orang.
Namun sayang, kebaikan Melky hanya tinggal kenangan bagi keluarga dan orang-orang mencintainya. Ia menjadi korban pembunuhan sadis Ganda Nainggolan (32) warga kelahiran Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat.
Jasad Melky ditemukan warga terkubur tanpa busana di bawah pohon kopi di Perladangan Seledang komplek tanah wakaf Desa Ndokum Siroga, usai tak pulang ke rumah selama dua hari.
Ibu korban yang merasa cemas lantas meminta adik korban untuk mencari keberadaan Melky yang masih berstatus lajang itu.
Dengan dibantu warga, adik korban bersama keluarga kemudian melakukan proses pencarian terhadap korban. Mereka sempat kesulitan karena tak kunjung mendapati informasi tentang keberadaan korban.
Pencarian selanjutnya dilakukan hingga ke perladangan desa, yang akhirnya salah seorang warga menemukan sebuah gundukan tanah di bawah pohon kopi dengan kondisi tak lazim.
Ia lantas memberi tahu kepada warga lainnya. Merasa curiga, mereka akhirnya memutuskan untuk menggali gundukan tanah itu. Dugaan warga ternyata benar.
Mereka menemukan sesosok mayat tanpa busana di dalam tanah sesuai dengan ciri-ciri korban. Jasad korban ditemukan terbujur kaku dengan kondisi kepala berlumuran darah.
(Anita Theresia Manua)