SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menggelar prosesi wisuda, kali ini yang ke-132. Di antara para lulusan yang berbahagia, terselip kisah-kisah hangat yang mengharukan, terutama dari dua pasangan suami istri yang menempuh perjalanan studi bersama hingga meraih gelar bergengsi. Momen istimewa ini terjadi di Grha Sepuluh Nopember, Kampus ITS.
Dua pasang suami istri ini sama-sama berasal dari Departemen Teknik Sistem dan Industri, Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS) ITS. Satu pasangan berhasil menyelesaikan studi magister (S2), sementara pasangan lainnya dikukuhkan sebagai doktor. Keduanya merayakan pencapaian akademik ini pada hari ketiga wisuda, Sabtu (27/9/2025) siang.
Kisah cinta yang berpadu dengan ambisi akademik dimulai dari pasangan magister, Bilqis Hanifah Inas ST MT dan Muhammad Bilal Teguh ST MT. Bagi keduanya, jenjang S2 ini menjadi awal mula pertemuan mereka. Inas, yang merupakan lulusan S1 Teknik Lingkungan ITS tahun 2022, bertemu dengan Bilal yang menyelesaikan S1 Teknik Kelautan ITS pada tahun 2019 dan sempat meniti karir. Keduanya kemudian memutuskan untuk melanjutkan studi S2 bersama di tahun 2023.
Pasangan yang tinggal di Kenjeran, Surabaya ini memutuskan untuk menikah pada Desember 2024, setelah kedekatan mereka terjalin sejak awal perkuliahan. Inas berbagi cerita bahwa persiapan pernikahan menjadi tantangan tersendiri di tengah kesibukan penyusunan tesis. "Waktu itu kami sempat terlambat untuk mulai penyusunan tesis, tapi Alhamdulillah bisa dikejar dan akhirnya bisa lulus tepat waktu, " tuturnya penuh syukur.
Kesuksesan mereka tak lepas dari saling mendukung. Bilal mengaku kagum dengan ketekunan Inas dalam mengerjakan tesis mengenai ergonomi, yang menjadi motivasi baginya dalam menyelesaikan tesis di bidang keselamatan kerja. "Apabila ada kesulitan, kami selalu saling membantu satu sama lain, " ujar Bilal.
Sementara itu, momen kehangatan juga datang dari pasangan doktor, Dr Anindya Rachma Dwicahyani ST MT dan Dr Benazir Imam Arif Muttaqin ST MT. Kisah mereka terjalin lebih lama, bermula sejak studi S1 di Universitas Sebelas Maret (UNS) pada tahun 2011, dilanjutkan ke S2 di kampus yang sama. Anin melanjutkan S3 di ITS pada tahun 2021, disusul oleh Ben pada tahun 2022.
Perjalanan doktoral mereka pun diwarnai dengan dinamika kehidupan. Pada tahun 2022, pasutri asal Solo ini dikaruniai putra pertama di tengah padatnya riset dan penyusunan disertasi. "Saat itu kami harus mengajak anak kami yang belum genap setahun untuk mengikuti International Conference on Industrial, Mechanical, Electrical and Chemical Engineering (ICIMECE) 2023 di Lombok, " terang Ben.
Tak hanya aktif di konferensi internasional, pasangan yang meraih Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) ini juga berhasil menerbitkan jurnal di jurnal bereputasi internasional. Anin fokus pada topik logistik dan supply chain management, sementara Ben mendalami rekayasa dan manajemen sistem manufaktur. "Tak jarang kami saling bertukar pikiran selama penyusunan disertasi masing-masing, " tambah Ben.
Kini, Anin dan Ben yang sama-sama mengabdi sebagai dosen di kampus yang berbeda, berharap ilmu yang mereka raih dapat membawa manfaat luas. Sebagai orang tua, mereka juga bertekad membimbing keluarga kecil mereka menuju masa depan yang lebih cerah. Pasangan muda Inas dan Bilal pun memiliki harapan sederhana agar terus saling memahami dan menjadi sandaran satu sama lain dalam meraih cita-cita.
Kisah kedua pasangan wisudawan ini menjadi bukti nyata bahwa cinta, komitmen, dan prestasi akademik dapat berjalan beriringan, sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 tentang pendidikan berkualitas. Kehangatan kisah mereka menambah warna tersendiri dalam gelaran Wisuda ke-132 ITS. (PERS)