Giorgio Armani, Maestro Fesyen Dunia, Berpulang di Usia 91 Tahun

3 hours ago 1

WIRAUSAHA - Dunia fesyen global berduka atas berpulangnya sang maestro, Giorgio Armani, pada usia 91 tahun. Sang perancang busana visioner sekaligus pemilik brand legendaris Armani, menghembuskan napas terakhirnya pada hari Kamis (4/9) kemarin, setelah memimpin, mengeksekusi, dan mengarahkan kreativitas di perusahaan yang ia bangun hingga akhir hayatnya.

Armani, dengan sentuhan magisnya, berhasil memadukan kemewahan Hollywood yang gemerlap dengan keanggunan busana Italia yang tak lekang oleh waktu. Perpaduan unik ini melahirkan sebuah kerajaan bisnis mewah yang kokoh dan independen, sebuah bukti nyata dari visi dan dedikasinya.

Di bawah naungan Armani Group, jejak sang desainer terbentang luas melalui berbagai lini bisnis prestisius. Sebut saja Armani Collezioni yang menawarkan koleksi busana pria dan wanita, Armani Privé yang memamerkan keindahan haute couture sejak 2005, serta Armani/Casa yang memperkaya ruang hunian dengan furnitur dan dekorasi mewah sejak tahun 2000.

Semua lini ini disatukan oleh sebuah estetika khas Armani: kebersihan garis arsitektur yang berpadu dengan kemewahan tak terhingga. Ia tidak hanya membangun citra, tetapi juga menguasai seluruh rantai pasokannya, mulai dari pabrik, fasilitas produksi, distribusi, hingga toko ritel ikonik, termasuk satu bangunan megah yang menempati satu blok penuh di Via Manzoni Milan.

Perjalanan hidup Giorgio Armani adalah kisah inspiratif yang dimulai dari kota kecil Piacenza, lahir dari keluarga sederhana dengan akar Armenia. Tak ada yang menyangka, anak muda ini kelak akan mendominasi panggung mode dunia. Awalnya, ia bercita-cita menjadi dokter, bahkan telah menempuh studi kedokteran selama dua tahun.

Namun, takdir memanggilnya ke dunia lain. Setelah meninggalkan bangku kuliah kedokteran demi mengejar passion di bidang fotografi, Armani menemukan jalannya sebagai penata etalase di Milan. Di sanalah, percikan gairah terhadap dunia mode mulai membara dalam dirinya.

Sekitar 64 tahun lalu, Giorgio Armani menjejakkan kaki pertamanya di industri fesyen. Ia memulai karier sebagai penata gaya di Nino Cerruti, tempat ia mendalami seluk-beluk dunia mode dari tahun 1961 hingga 1970. Periode ini menjadi titik balik krusial, saat ia akhirnya menemukan panggilan sejatinya dalam desain fesyen.

Didorong oleh keinginan untuk berkarya atas namanya sendiri, Armani mendirikan bisnis desain lepas pada tahun 1975 bersama Sergio Galeotti, mitra bisnis dan hidupnya. Bersama, mereka mendirikan Giorgio Armani SPA, sebuah entitas yang kelak akan mengguncang dunia.

Tahun 1980 menjadi gerbang ketenaran internasional bagi Armani. Ia diakui atas kemampuannya yang luar biasa dalam mendobrak batasan antara pakaian bisnis formal dan busana kasual. Gayanya yang khas, dengan dominasi warna abu-abu dan keindahan denim, tak perlu lagi dipertanyakan.

Dedikasinya meluas hingga perancangan seragam untuk Angkatan Udara Italia dan busana untuk deretan aktor Hollywood ternama. Pada tahun 1981, ia menorehkan sejarah sebagai desainer kedua setelah Christian Dior yang menghiasi sampul majalah Amerika, Times. Sejak saat itu, nama Giorgio Armani resmi berkumandang di seluruh penjuru dunia.

Memasuki dekade 2000-an, popularitas Armani terus meroket secara global. Periode ini menjadi saksi bisu berbagai pencapaian monumental bagi sang desainer Italia. Dengan perusahaan mode internasional yang sangat menguntungkan, ia tak segan menginvestasikan modalnya pada proyek-proyek baru yang ambisius.

Pada tahun 2006, Armani menjalin kolaborasi strategis dengan Emaar Properties, sebuah raksasa properti asal Dubai, untuk meluncurkan jaringan Armani Hotels. Kini, jaringan hotel mewah ini telah hadir di Milan, Italia, dan Dubai, Uni Emirat Arab, menawarkan pengalaman menginap yang tak terlupakan.

Dua tahun setelah peluncuran jaringan hotel mewahnya, sebuah kehormatan besar dianugerahkan kepada Giorgio Armani. Pada tanggal 3 Juli 2008, ia menerima lencana Officer of the Légion d'Honneur dari Presiden Prancis kala itu, Nicolas Sarkozy, dalam sebuah upacara penutupan Paris Fashion Week Haute-Couture.

Armani terus memperluas kerajaan modenya yang raksasa, kini mencakup lebih dari 500 toko di seluruh dunia. Perkiraan nilai bisnis Armani pada tahun 2024 oleh Bloomberg Intelligence berkisar antara 8 hingga 10 miliar euro, sebuah angka fantastis yang mencerminkan pengaruhnya yang mendalam di industri global. (Wirausaha)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |