JAKARTA - Di tengah pusaran ketidakpastian geopolitik global, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI menyerukan pentingnya kembali memantapkan nilai-nilai kebangsaan. Langkah strategis ini diwujudkan melalui penyelenggaraan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan (PPNK) Kolaboratif Angkatan ke-220 Tahun 2025 yang resmi dibuka di Ruang Konstitusi, Lemhannas RI, Jakarta.
Kegiatan PPNK Kolaboratif ini akan berlangsung selama tujuh hari ke depan, melibatkan partisipasi dari berbagai elemen masyarakat. Institusi dan organisasi yang turut serta antara lain Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB), Smandel Jakarta Business Network (SBN), Kumpulan Masyarakat Keamanan dan Keselamatan Indonesia (Kamselindo), serta Internasional Full Gospel Fellowship (IFGF).
Gubernur Lemhannas RI, Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si., menegaskan bahwa momentum pelaksanaan PPNK Kolaboratif kali ini sangat krusial. Ia menyoroti kondisi global yang dinamis dan penuh tantangan sebagai alasan utama pentingnya penguatan jati diri bangsa.
"Momentumnya tepat sekali, di tengah situasi geopolitik global yang penuh ketidakpastian ini, kita dituntut untuk kembali menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan kita, " kata Ace saat memberikan sambutan di Ruang Konstitusi, Lemhannas RI pada Kamis (22/5).
Ace menambahkan bahwa upaya memperkokoh nilai-nilai Pancasila, hak asasi manusia (HAM), dan demokrasi sejalan dengan visi asta cita Presiden Prabowo Subianto. Oleh karena itu, Lemhannas RI berkomitmen untuk terus membina dan memantapkan nilai-nilai kebangsaan guna mewujudkan Indonesia yang kuat, maju, dan memiliki posisi tawar di kancah internasional.
Penguatan nilai-nilai kebangsaan ini dinilai tidak hanya relevan dengan kondisi kontemporer, tetapi juga esensial dalam membangkitkan kembali semangat kebangsaan melalui pemahaman dan pengamalan Empat Konsensus Dasar Kebangsaan. Konsensus tersebut meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945), Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Tentu Lemhannas RI merasa sangat penting sekali, kita semua diingatkan kembali bahwa kita sebagai bangsa memiliki Pancasila sebagai nilai-nilai luhur, sebagai pandangan hidup kita, sebagai filosofi berbangsa dan bernegara yang tidak memandang suku, agama, ras, karena kita disatukan cita-cita kita bersama melalui Pancasila tersebut, " kata Ace.
Kegiatan selama tujuh hari ini diharapkan dapat menjadi pengingat kolektif akan fundamental kebangsaan. Ace juga menyampaikan bahwa UUD 1945 menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara, NKRI sebagai poros kepentingan nasional, dan prinsip Bhinneka Tunggal Ika sebagai fondasi tak tergoyahkan bagi persatuan dalam keberagaman.
Melalui kemitraan kolaboratif ini, Lemhannas RI berupaya semakin memperkuat perannya dalam mendukung visi Indonesia masa depan, terutama dalam memanfaatkan bonus demografi untuk mencapai kemajuan dan kemakmuran bangsa.
"Penting sekali kegiatan ini dan saya berharap kita semua dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, " imbuh Ace.
Saat pembukaan, Gubernur Lemhannas RI didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Wakil Gubernur Lemhannas RI Laksdya TNI Edwin, S.H., M.Han., M.H., Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol Drs. R. Z. Panca Putra S., M.Si., dan Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Mayjen TNI Rido Hermawan, M.Sc. Turut hadir pula para tenaga ahli pengkaji, tenaga ahli pengajar, tenaga profesional, serta jajaran pejabat struktural dan fungsional Lemhannas RI.
Para pimpinan organisasi yang menjadi peserta kolaboratif juga hadir, di antaranya Ketua Ikatan Alumni ITB Gembong Primdjaja, Ketua Umum SBN Novian Amrah Putra, Ketua Umum Kamselindo Dr. Kyatmaja Lookman, dan Presiden IFGF Global Pendeta Sam Hartanto. (***)