PANGKEP - Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan memiliki kekayaan sumber daya alam berupa rawa dan sungai yang tersebar di berbagai wilayah di desa, dan kelurahan, Namun sayangnya, banyak di antaranya yang terbengkalai, tidak terurus, bahkan menjadi tempat pembuangan sampah. Padahal, dengan perencanaan dan teknik yang tepat, rawa dan sungai ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata mancing yang ramah lingkungan dan produktif secara ekonomi.
Demikian diungkapkan Herman Djide Ketua Dewan Pimpinan Daerah ( DPD) Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) Cabang Kabupaten Pangkep seusai melihat lihat sungai kecil di Areal lokasi Tonasa Satu Kecamatan Balocci beberapa hari lalu. Di
Menurut Pimpinan Redaksi Media Indonesia Satu perwakilan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa Teknik pembuatan tempat mancing di rawa sungai terbengkalai harus diawali dengan langkah rehabilitasi lingkungan, seperti pembersihan dari sampah, pengerukan sedimentasi yang mengganggu aliran air, dan penanaman kembali vegetasi air yang dapat menjaga kualitas air. Selain itu, perlu dilakukan pengelolaan ekosistem ikan dengan menebar benih-benih ikan yang sesuai, baik ikan lokal maupun ikan konsumsi yang diminati pemancing.
Pembangunan fasilitas pendukung seperti dermaga apung, saung untuk beristirahat, jalur pejalan kaki, hingga kios makanan dan penyewaan alat pancing, dapat menambah daya tarik bagi wisatawan. Dengan adanya wisata mancing ini, bukan hanya memberikan hiburan bagi para penghobi, tetapi juga membuka lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Lebih jauh, mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah ( DPD) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia ( PKPI) Kabupaten Pangkep ini bahwa keberadaan wisata mancing akan mendorong masyarakat untuk menjaga lingkungan rawa dan sungai tetap bersih dan terpelihara. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan investor swasta untuk mewujudkan tempat mancing yang aman, nyaman, dan berkelanjutan.
"Coba deh perhatiin, banyak banget rawa dan sungai di sekitar kita yang terbengkalai. Padahal, kalau dipikir-pikir, tempat-tempat kayak gitu bisa banget disulap jadi spot mancing yang kece" ujar Herman Djide.
Dia menjelaskan tentang gimana caranya? Pertama, pastinya perlu dibersihin dulu, biar nggak penuh sampah dan tanaman liar yang nutupin permukaan air. Habis itu, airnya dibenerin alirannya, kalau perlu dikasih filter alami kayak tanaman air supaya tetep jernih. Nah, setelah airnya oke, baru deh tebar benih ikan yang cocok buat dipancing, kayak ikan nila, lele, atau gabus.
Biar makin seru, bisa dibangun juga saung-saung tempat nongkrong, jembatan apung buat mancing, bahkan warung kecil yang jual kopi sama gorengan. Kebayang kan, mancing sambil ngopi, liat pemandangan alam yang adem?
Yang paling keren, kalau ini jalan, masyarakat sekitar bisa dapet penghasilan tambahan. Bisa jadi pemandu mancing, jual umpan, atau nyewain alat pancing. Dan pastinya, karena tempat itu jadi sumber rejeki, warga bakal lebih jaga lingkungan, jadi bersih dan terawat terus.
Jadi, kenapa harus dibiarkan terbengkalai? Dengan ide kreatif, rawa dan sungai bisa jadi tempat mancing keren yang ngasih manfaat buat banyak orang ( Bung)