PAPUA - Di balik kesunyian pegunungan dan terpencilnya wilayah perbatasan, kehangatan kebersamaan dan kekuatan spiritual tumbuh dalam harmoni. Pada Minggu (3 Agustus 2025), prajurit Pos Dangbet Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 732/Banau melaksanakan Ibadah Minggu bersama masyarakat Kampung Dangbet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak. Kegiatan ini menjadi simbol kuat kehadiran TNI yang tidak hanya menjaga wilayah, tetapi juga merangkul masyarakat dalam balutan doa dan persaudaraan.
Ibadah dimulai pukul 09.00 WIT dan dipimpin langsung oleh Danpos Dangbet, Letda Inf Simbolon. Di tengah suasana yang penuh khidmat, puluhan warga berkumpul di rumah ibadah sederhana. Lagu-lagu pujian dan doa bersama menggema, mengisi udara pegunungan dengan semangat damai dan kebersamaan.
Dari Seragam Loreng Menuju Kedalaman Iman dan Kedekatan Sosial
Kehadiran TNI dalam ibadah ini bukan sekadar formalitas. Usai kebaktian, kegiatan dilanjutkan dengan ramah tamah dan dialog hangat antara prajurit dan warga. Dalam suasana penuh kekeluargaan, Letda Simbolon dan anggotanya mendengarkan keluh kesah, kebutuhan dasar, serta harapan-harapan kecil dari masyarakat setempat hal yang sering luput dalam hiruk pikuk kehidupan kota.
“Kami ingin menunjukkan bahwa TNI hadir bukan hanya sebagai penjaga wilayah, tetapi juga sebagai saudara dan sahabat bagi masyarakat. Ibadah bersama ini menjadi ruang untuk memperkuat spiritualitas serta menjalin kedekatan secara emosional, ” ujar Letda Simbolon.
Bagi masyarakat, momen ini sangat berarti. Mama Yohana, salah satu tokoh perempuan di Kampung Dangbet, mengungkapkan rasa syukur yang mendalam.
“Kami sangat senang dan merasa dihargai. Biasanya ibadah kami sederhana, tapi hari ini terasa lebih istimewa dengan kehadiran bapak-bapak TNI. Semoga mereka selalu diberkati dan dilindungi dalam tugasnya, ” ucapnya sambil tersenyum hangat.
Kehadiran TNI yang Menyentuh Hati
Melalui kegiatan spiritual ini, Satgas Yonif 732/Banau membuktikan bahwa pendekatan kemanusiaan dan nilai-nilai keagamaan adalah fondasi kuat dalam membangun kepercayaan masyarakat perbatasan. Ibadah bersama menjadi sarana efektif untuk menyentuh sisi terdalam dari kehidupan sosial masyarakat, sekaligus menumbuhkan rasa aman, tenang, dan dihargai.
Kegiatan seperti ini bukan hanya menegaskan eksistensi negara di wilayah terluar, tapi juga memperkuat nilai-nilai persaudaraan, toleransi, dan cinta Tanah Air. Di kampung yang jauh dari hiruk pikuk kota, bendera Merah Putih tetap berkibar dalam hati, melalui doa, dan tindakan nyata para prajurit yang mengabdi dengan hati.
(PenSatgas Yonif 732/Banau)