Ibadah Minggu di Rutan Balikpapan, Firman Tuhan yang Menyapa dan Hadirkan Harapan

BALIKPAPAN – Bagaimana cara warga binaan Rutan Balikpapan mengisi hari Minggu dengan damai dan penuh harapan? Di balik tembok Rutan Balikpapan, suasana damai dan khidmat menyelimuti Rutan Kelas IIA Balikpapan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kalimantan Timur Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia pada Minggu (06/04/2025). 

Warga binaan yang beragama Kristen mengikuti Ibadah Minggu yang dilaksanakan dalam dua sesi berbeda, sebagai bagian dari pembinaan kerohanian rutin yang terus dikembangkan oleh pihak Rutan Balikpapan.

Sesi pertama digelar pukul 10.00 WITA bersama jemaat Gereja Advent Hari Ketujuh. Evangelist Edward menyampaikan firman Tuhan dengan penuh semangat, mengangkat tema tentang pengharapan dalam penyertaan Tuhan. “Janganlah kamu takut, sebab Aku menyertai engkau; janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu” (Yesaya 41:10), menjadi ayat utama yang ditekankan untuk menguatkan hati warga binaan agar tidak kehilangan semangat dan kepercayaan diri dalam proses pembinaan.

Sesi kedua dilaksanakan pada pukul 14.00 WITA dan diisi oleh jemaat GMII (Gereja Masehi Injili Indonesia). Bapak Januar, yang bertindak sebagai pengkhotbah, menyampaikan pesan penting tentang pengampunan dan kesempatan kedua. “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1 Yohanes 1:9), menjadi firman utama yang membangkitkan semangat perubahan dalam diri warga binaan.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Kepala Rutan Kelas IIA Balikpapan, Agus Salim, yang menyampaikan bahwa pembinaan rohani merupakan bagian penting dari proses pemasyarakatan. “Kami berharap ibadah ini menjadi ruang refleksi, penguatan batin, dan sumber semangat bagi warga binaan untuk terus memperbaiki diri. Terima kasih juga kepada para pembina dan pelayan gereja yang terus hadir memberi motivasi dan harapan di tengah masa pembinaan ini, ” ungkapnya.