Jejak Irfan Pejuang Dunia Digital hingga Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Banyumas

1 month ago 17

PURWOKERTO - Di tengah gegap gempita perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia, muncul kisah inspiratif dari sosok muda Banyumas yang layak disebut pejuang zaman now. Namanya Irfan Bahtiar, lahir 3 Oktober 1991, tumbuh dalam denyut sosial yang membentuknya menjadi pribadi penuh ide dan aksi. Di era ketika perjuangan bukan lagi mengangkat senjata, Irfan memilih medan juang baru, marketing, media sosial, dan pemberdayaan ekonomi kreatif.

“Bagi saya, membangun hubungan dengan orang lain adalah pintu menuju peluang, ” tutur Irfan penuh keyakinan saat ditemui awak media Sabtu siang (16/08/2025). 

Ucapan sederhana namun dalam, lahir dari pengalaman panjangnya mengabdi di dunia pemasaran sejak 2012, hingga kini dipercaya sebagai Project Manager Hetero Space Banyumas, tempat ia membuktikan bahwa ide bukan sekadar wacana, tetapi motor perubahan sosial.

Langkahnya di dunia digital telah menorehkan sejarah tersendiri dari tahun 2014 sampai sekrang melalui akun media sosial yang kini menjadi etalase informasi dan komunitas digital warga Banyumas. Ia tak hanya mengunggah konten, melainkan membangun ruang komunikasi sehat, dialog dua arah, dan literasi digital yang menumbuhkan kepercayaan publik. 

“Media sosial bukan hanya soal posting, tapi tentang membangun ekosistem komunikasi yang sehat, ” pesannya, menegaskan makna perjuangan digital.

Tak berhenti di layar gawai, Irfan menjadikan energi mudanya untuk mendampingi anak-anak muda, pelaku usaha indie, hingga UMKM. Melalui program UMKM Naik Kelas dan Creative Preneur, ia menyalakan bara semangat wirausaha dengan bekal keterampilan, jaringan, dan mental berani bersaing. 

“Saya percaya, anak muda di daerah punya potensi besar. Mereka hanya butuh akses, pengetahuan, dan keberanian untuk melangkah, ” tegasnya penuh semangat.

Dari panggung seminar ke lorong UMKM, dari lini masa media sosial hingga diskusi komunitas, Irfan terus menorehkan jejak. Ia bukan hanya bicara perubahan, tapi melakukannya dengan nyata. Sosoknya menjadi teladan bahwa perjuangan masa kini adalah menghidupkan ekonomi, menyalakan literasi digital, dan menghubungkan ide dengan aksi.

Di bulan kemerdekaan ini, kisah Irfan Bahtiar memberi cermin, bahwa mengisi kemerdekaan bukan hanya dengan upacara dan lomba semarak, melainkan menghadirkan karya nyata untuk bangsa. Ia adalah bukti, bahwa pejuang zaman now lahir dari keberanian menyinergikan gagasan, semangat, dan kepedulian demi Banyumas yang berdaya, Indonesia yang berjaya.


( Djarmanto - YF2DOI )

Read Entire Article
Karya | Politics | | |