Jembatan Harapan di Tanah Papua: Ketika Marinir dan Rakyat Yahukimo Menyatukan Hati dan Tangan

5 hours ago 3

PAPUA - Di tengah hamparan alam Papua yang hijau dan permai, kisah tentang harapan dan persatuan kembali terpatri. Di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Senin (23/06/2025), prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 1 Marinir bersama warga bahu-membahu membangun ulang jembatan penghubung antara Kampung Kekei dan Kampung Bruto urat nadi utama masyarakat setempat.

Jembatan itu sebelumnya rusak parah akibat faktor cuaca dan usia. Kerusakan tersebut sempat memutus akses penting menuju layanan kesehatan, pendidikan, dan aktivitas ekonomi. Namun dalam keterbatasan, justru terbit kekuatan: prajurit dan warga turun langsung dengan semangat gotong royong, mengangkat balok, memaku papan, dan menegakkan kembali harapan.

Lebih dari sekadar perbaikan fisik, kegiatan ini menjadi simbol kuat "jembatan kemanusiaan" menghubungkan bukan hanya dua kampung, tapi dua hati: TNI dan rakyat. Kolaborasi ini memperlihatkan bahwa kehadiran TNI di Papua bukan semata-mata tentang keamanan, tapi juga tentang pelayanan, kepekaan, dan pengabdian.

“Kami menjalankan arahan Bapak Panglima TNI, bahwa di mana ada rakyat, di situ TNI harus hadir dan bermanfaat. Maka sudah menjadi kewajiban kami untuk membantu masyarakat, apapun bentuknya, ” ujar Dansatgas Letkol Marinir Siswanto, menegaskan semangat TNI yang berpihak kepada rakyat.

Antusiasme warga begitu terasa. Di balik peluh kerja dan debu tanah, senyum merekah. Anak-anak kembali bisa menyeberang ke sekolah, mama-mama Papua membawa hasil kebun, dan warga pun merasa aman serta dihargai.

Mayjen TNI Lucky Avianto, Pangkoops Habema, menyampaikan apresiasi tinggi atas sinergi ini.

“Di Yahukimo, prajurit Marinir tidak hanya membangun jembatan dari kayu, tetapi juga membangun jembatan hati. Inilah bentuk nyata dari kekuatan sejati: kemanunggalan TNI dan rakyat, ” tegasnya.

Penutup:

Jembatan yang kini berdiri di atas Sungai Bruto bukan hanya struktur kayu yang kuat ia adalah perwujudan tekad bersama, cinta terhadap negeri, dan pengabdian tanpa pamrih. Di Tanah Papua, jembatan harapan telah dibangun. Bukan hanya untuk melintasi sungai, tapi untuk menghubungkan masa lalu yang terputus dengan masa depan yang menjanjikan.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |