Kapolri Tegaskan Polri Utamakan Dialog dan HAM dalam Pengamanan Demo

3 hours ago 2

JAKARTA Senin (29/9/2025) – Suasana akademis kental terasa di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) saat Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho hadir dalam sebuah dialog strategis. Acara yang juga dihadiri langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ini mengundang berbagai elemen masyarakat sipil, termasuk akademisi Rocky Gerung, Direktur Amnesty International Usman Hamid, anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Choirul Anam, serta perwakilan KontraS Dimas Bagus.

Dalam forum yang berfokus pada sinergi antara Polri dan masyarakat sipil, Irjen Agus Suryonugroho tampak khidmat menyimak setiap arahan yang disampaikan oleh Kapolri. Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam kesempatan tersebut menegaskan komitmen Polri untuk mengedepankan pendekatan yang lebih mengedepankan pelayanan dan sentuhan humanis dalam setiap agenda pengamanan demonstrasi.

Kapolri menyampaikan bahwa upaya dialog dan komunikasi dengan pemangku kepentingan terkait menjadi kunci utama dalam menampung serta mendengarkan aspirasi yang disampaikan oleh para pendemo. Ia menekankan bahwa kehadiran polisi di lapangan bukan untuk membatasi hak berpendapat, melainkan untuk menjamin agar setiap kegiatan dapat berlangsung dengan aman, tertib, dan tidak mengganggu hak-hak warga negara lainnya.

"Kehadiran Polri bukan untuk membatasi, melainkan untuk menjamin agar kegiatan tersebut dapat dijalankan secara aman, tertib dan tidak mengganggu hak warga negara lainnya, " ujar Kapolri.

Lebih lanjut, Jenderal Sigit memastikan bahwa seluruh jajaran Polri akan selalu bertindak sesuai dengan prosedur standar operasional (SOP) yang telah ditetapkan. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan potensi kericuhan sekaligus tetap menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia (HAM) dalam setiap penanganan aksi massa.

"Dalam menghadapi situasi tersebut, Polri senang bisa hadir untuk melindungi hak-hak masyarakat lain yang terganggu dengan tetap menjunjung tinggi HAM. Polri telah memiliki serangkaian SOP dalam penanganan unjuk rasa, " ungkapnya.

Kapolri berharap forum dialog seperti ini dapat menjadi wadah strategis untuk melahirkan gagasan-gagasan konstruktif. Tujuannya adalah untuk terus meningkatkan profesionalisme kepolisian dalam penanganan aksi massa, sembari tetap menjaga dan memperkuat ruang demokrasi di Indonesia.

"Semoga forum diskusi ini dapat menjadi wadah strategis untuk merumuskan gagasan-gagasan konstruktif guna mewujudkan Polri yang lebih profesional dan dekat dengan masyarakat, serta adaptif dalam upaya memelihara stabilitas kamtibmas negeri, " pungkasnya. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |