Pasaman – Polemik dugaan pungutan dana di SDN 21 Kelabu untuk kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (PHBN) akhirnya mendapat penjelasan resmi, Jum'at (12/09)
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman, Gunawan, memanggil Kepala SDN 21 Kelabu, Sixboy Dani, S.Pd, untuk memberikan klarifikasi terkait informasi yang berkembang di tengah masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Sekolah menegaskan bahwa pungutan dana tersebut bukan kebijakan sekolah, melainkan murni inisiatif pengurus komite. Penggalangan dana dilakukan melalui rapat komite yang juga dihadiri wali murid, dan hasilnya telah disepakati bersama untuk mendukung kegiatan PHBN.
“Ini bukan keputusan sepihak dari pihak sekolah. Semuanya lahir dari musyawarah komite dengan wali murid, dan sifatnya sukarela, ” jelas Sixboy Dani.
Sebagai langkah tindak lanjut, pihak sekolah bersama komite akan kembali menggelar rapat evaluasi. Rapat ini dimaksudkan untuk mencari solusi terbaik agar ke depan tidak lagi terjadi kesalahpahaman dalam pelaksanaan kegiatan yang melibatkan wali murid.
“Kami akan lakukan rapat evaluasi bersama komite dan wali murid, supaya semua jelas dan tidak menimbulkan persepsi keliru, ” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman, Gunawan, membenarkan bahwa pihaknya sudah memanggil Kepala Sekolah SDN 21 Kelabu untuk dimintai penjelasan.
“Kepala sekolah sudah kami panggil untuk memberi penjelasan. Setelah kami telusuri, yang terjadi di lapangan bukan pungutan liar, melainkan kesepakatan komite dengan wali murid. Meski begitu, kami tetap minta dilakukan evaluasi agar ke depan lebih transparan, ” tegas Gunawan.
Dengan adanya klarifikasi ini, Dinas Pendidikan Pasaman berharap isu tersebut tidak lagi berkembang menjadi polemik yang dapat merugikan dunia pendidikan. Pihak sekolah pun mengajak masyarakat untuk memahami duduk persoalan sebenarnya serta tetap memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan pendidikan dan kebersamaan di lingkungan sekolah.
