KUA Langkaplancar Kolaborasi dengan BKKBN, Ajak Calon Pengantin Niatkan Pernikahan sebagai Ibadah

2 hours ago 2

PANGANDARAN JAWA BARAT– Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Langkaplancar menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) untuk calon pengantin di Aula KUA Langkaplancar, Rabu (24/9/2025).

Sebanyak 17 pasangan Calon Pengantin (Catin) mengikuti kegiatan ini dengan penuh antusiasme.

Bimbingan tersebut menghadirkan kolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sebagai upaya memperkuat pemahaman calon pasangan dalam mempersiapkan pernikahan dan keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.

Materi pertama disampaikan Penyuluh Agama Islam, Enok Hertini, S.H., yang menyoroti pentingnya pondasi ekonomi keluarga dan pengelolaan keuangan rumah tangga. Ia mengingatkan bahwa masalah finansial kerap menjadi pemicu konflik dalam rumah tangga. 

“Ekonomi sering kali menjadi pemicu konflik. Dengan pengelolaan yang bijak, keuangan justru bisa menjadi sarana mempererat keharmonisan, ” jelas Enok Hertini.

Kolaborasi semakin terasa dengan hadirnya narasumber dari BKKBN, Edi Supriadi, S.IP., yang memaparkan pentingnya kesiapan lahir dan batin sebelum memasuki kehidupan rumah tangga. Ia menekankan bahwa kesiapan fisik, mental, dan finansial merupakan modal utama membina keluarga.

“Seorang suami harus siap menjadi tulang punggung keluarga, sementara calon istri perlu siap menikah dan siap hamil. Kehadiran anak adalah amanah sekaligus rizki dari Allah, bukan sekadar pelengkap rumah tangga, ” ujarnya.

Sesi terakhir diisi oleh H. Nurhadi, Lc., yang menyampaikan motivasi melalui syair sederhana namun penuh makna. Syair tersebut mengajak para calon pengantin untuk menjadikan pernikahan sebagai jalan ibadah menuju ridha Allah SWT.

Dalam paparannya, ia juga memperkenalkan konsep CINTA (Ceria, Ikhlas, Nyaman, Tawakal, dan Amanah) sebagai bekal dalam mengarungi kehidupan rumah tangga.

“Kalau semua dijalani dengan cinta dan niat ibadah, rumah tangga akan tetap harmonis hingga menutup usia, ” tutur H. Nurhadi.

Kegiatan ditutup dengan Gerakan Tepuk Sakinah, sebagai simbol kekompakan dan komitmen pasangan calon pengantin untuk membangun keluarga yang dilandasi cinta, saling menjaga, ridha, serta musyawarah.(*) 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |