YAHUKIMO - Di tengah medan yang menantang dan dinamika sosial yang kompleks, Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 1 Marinir menunjukkan wajah lain dari aparat negara. Bukan hanya sekadar menjalankan patroli keamanan, prajurit-prajurit marinir ini juga aktif menjalin komunikasi sosial (komsos) dengan masyarakat demi terciptanya kedamaian dan kemajuan Papua yang inklusif. Rabu 16, April 2025.
Berlokasi di wilayah Logpon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, prajurit TNI dari Yonif 1 Marinir hadir dengan senyum tulus, sapaan hangat, dan semangat kebersamaan. Warga menyambut dengan antusias. Kehadiran mereka bukan lagi dipandang sebagai patroli militer semata, melainkan simbol rasa aman, persaudaraan, dan harapan akan masa depan yang lebih baik.
“Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata komitmen TNI untuk hadir secara humanis dan inklusif di tengah masyarakat, ” ujar Dansatgas Pamtas Yonif 1 Marinir, Letkol Marinir Siswanto. Ia menegaskan, komsos bukan sekadar formalitas, melainkan bagian penting dari strategi membangun kepercayaan dan mendorong percepatan pembangunan di Papua.
Dengan tetap mengedepankan keamanan selama kegiatan, para prajurit menyatu dengan warga mendengarkan keluh kesah, berbagi cerita, hingga bercengkerama layaknya keluarga sendiri. Suasana yang akrab ini membawa harapan baru bahwa kemanunggalan TNI dan rakyat bukan sekadar slogan, tapi kenyataan yang dirasakan langsung di pelosok Papua.
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, juga menyampaikan bahwa pola pendekatan seperti ini sejalan dengan nilai-nilai TNIPrima: Professional, Responsive, Integrative, Modern, dan Adaptive, yang menjadikan masyarakat sebagai mitra sejati dalam menjaga kedaulatan dan membangun negeri.
“TNI hadir bukan hanya membawa senjata, tetapi juga membawa solusi, kepercayaan, dan semangat kebersamaan, ” pungkas Letkol Siswanto.
Dengan pendekatan seperti ini, TNI tak hanya menjaga batas negara, tetapi juga merawat batas-batas kemanusiaan dan memperkuat fondasi Papua yang damai dan maju.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono