Menkeu Purbaya Gandeng DPR Awasi Serapan Anggaran

2 hours ago 1

JAKARTA - Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menyerukan kolaborasi erat dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dalam mengawal ketat serapan anggaran pemerintah. Seruan ini disampaikan dalam Sidang Rapat Paripurna DPR RI ke-5 yang berlangsung pada Selasa (23/9/2025), sebuah momen penting untuk memastikan setiap rupiah dari kas negara tersalurkan secara optimal demi kemajuan bangsa.

Purbaya mengungkapkan harapannya agar DPR dan Badan Anggaran dapat berperan aktif sebagai garda terdepan dalam mengawasi setiap penggunaan anggaran. Ia menekankan bahwa tujuan utama dari upaya ini adalah untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur secara merata, sebuah cita-cita luhur yang harus diperjuangkan bersama.

"Tolong dimonitor penyerapan anggaran kami. Kalau kebanyakan nganggur tolong dikasih tahu lagi ke kami. Jangan kaya kemarin-kemarin sudah mau runtuh ekonominya, baru kita tahu, " papar Purbaya, menyiratkan kekhawatiran akan potensi penumpukan dana yang tidak produktif.

Menyikapi temuan adanya dana anggaran yang belum terserap dengan optimal di Bank Indonesia (BI), Purbaya mengambil langkah strategis. Ia memutuskan untuk mendistribusikan sebagian besar Saldo Anggaran Lebih (SAL) pemerintah yang mencapai Rp 200 triliun ke sejumlah bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Himbara. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat perputaran ekonomi.

Keputusan distribusi dana ini telah diformalkan melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025. Keputusan penting ini telah ditandatangani oleh Purbaya dan mulai berlaku efektif sejak Jumat, 12 September 2025, menandai era baru dalam pengelolaan likuiditas kas negara.

Berdasarkan KMK tersebut, penempatan dana negara ini akan disalurkan melalui lima bank umum mitra strategis. Kelima bank tersebut meliputi Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Syariah Indonesia (BSI), yang diharapkan dapat menjadi agen pemerataan ekonomi.

Distribusi dana ini memiliki alokasi limit mitra kerja yang jelas pada masing-masing bank umum mitra. BRI akan menerima penempatan dana sebesar Rp55 triliun, diikuti oleh BNI dengan jumlah yang sama, Rp55 triliun. Bank Mandiri juga mendapatkan alokasi Rp55 triliun, sementara BTN akan menerima Rp25 triliun, dan Bank Syariah Indonesia (BSI) sebesar Rp10 triliun. Pembagian ini mencerminkan strategi diversifikasi untuk memastikan manfaat dana tersebar luas. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |