Merah Putih dan Alkitab di Tanah Doa: Saat Iman dan Nasionalisme Berpelukan di Perbatasan Papua

PAPUA - Di tengah kabut yang menyelimuti pegunungan tinggi Papua, sebuah kisah menggugah hati tumbuh di Pos Pintu Jawa, Distrik Mage’abume. Kisah tentang nasionalisme yang tumbuh dari altar gereja, tentang bendera Merah Putih yang tak hanya dikibarkan di tiang-tiang militer, tapi juga di halaman rumah ibadah sebagai simbol persatuan dan kasih. Rabu 16, April 2025.

Dua pendeta dari pedalaman, Pendeta Etinus Walia dan Pendeta Pang Talenggen, datang bukan membawa keluhan atau permintaan keamanan. Mereka membawa sebuah harapan sederhana tapi luar biasa: ingin Merah Putih berkibar di gereja mereka, berdampingan dengan doa dan kidung rohani. Sebuah permintaan yang lahir dari iman, tumbuh dari cinta tanah air.

Permintaan ini disambut penuh hormat oleh para prajurit Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Yonif 700/Wira Yudha Cakti. Di bawah komando Letda Inf Risal, bukan hanya bendera yang diberikan tapi juga Alkitab, sebagai bentuk penghormatan mendalam terhadap iman masyarakat.

“Permintaan ini adalah bukti bahwa semangat Indonesia tidak hanya hidup di kota-kota besar, tapi juga mengakar kuat di sudut-sudut sunyi Papua. Kami bangga bisa jadi bagian dari kisah ini, ” ujar Letda Inf Risal dengan mata berkaca.

Di tanah yang sering diwarnai berita konflik, hari itu justru lahir sebuah kabar damai: bendera negara berkibar gagah di gereja, dijaga oleh doa dan keyakinan. Di tempat di mana biasanya terdengar gema tembakan, kini terdengar nyanyian rohani dan tawa persaudaraan.

Mayjen TNI Lucky Avianto, Panglima Komando Operasi Habema, menyebut kisah ini sebagai bukti nyata kemanunggalan TNI dan rakyat Papua.

“Ketika bendera dan kitab suci hadir bersama, itu bukan sekadar simbol itu adalah bukti bahwa Indonesia dibangun oleh keberagaman yang saling menghormati. Tindakan ini adalah wajah sejati dari TNI: humanis, religius, dan nasionalis, ” tegasnya.

Kisah ini bukan sekadar berita dari perbatasan. Ini adalah simfoni dari Timur Nusantara tempat di mana iman dan nasionalisme berpadu dalam keheningan pegunungan, di antara langit biru dan tanah yang penuh harapan.

Inilah Indonesia. Di mana Merah Putih dan ayat suci berjalan berdampingan.

Authentication: 

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono