Nasaruddin Umar: Gedung Pencakar Langit 40 Lantai untuk Dana Umat Rp 500 Triliun

1 month ago 18

JAKARTA - Sebuah gebrakan besar tengah disiapkan pemerintah: pembangunan gedung 40 lantai yang akan menjadi pusat pengelolaan dana umat, dengan potensi mencapai Rp 500 triliun per tahun. Ide ambisius ini terungkap dalam peluncuran Gerakan Wakaf Pendidikan Islam di Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (16/8/2025).

Menteri Agama Nasaruddin Umar menceritakan bagaimana gagasan ini bermula dari perbincangan dengan Presiden Prabowo Subianto. Nasaruddin menyampaikan potensi besar yang bisa diraih jika pengelolaan dana umat dilakukan secara profesional dan akuntabel.

“Wah, luar biasa itu, Pak Nasaruddin, ” kata Nasaruddin, menirukan ucapan Prabowo.

Namun, Prabowo kemudian mempertanyakan mengapa potensi sebesar itu belum terealisasi hingga saat ini. Nasaruddin menjelaskan beberapa kendala yang dihadapi.

Pertama, kurangnya koordinasi yang baik dari pemerintah. Kedua, literasi masyarakat tentang wakaf masih rendah. Ketiga, tata kelola wakaf yang masih lemah, serta masalah kepastian hukum tanah wakaf yang belum optimal.

“Nah, kalau ini semua kita berdayakan, Bapak Presiden, kita mengumpulkan dana umat itu Rp 500 triliun per tahun, ” kata Nasaruddin.

Mendengar penjelasan tersebut, Prabowo kemudian menanyakan tentang keberadaan kantor pengelola dana umat seperti Badan Amil Zakat Infak Sedekah Nasional (Baznas).

Nasaruddin menjelaskan bahwa saat ini Baznas, Badan Wakaf Indonesia (BWI), dan lembaga terkait masih beroperasi secara terpisah.

Dia kemudian mencontohkan model pengelolaan yang terstruktur seperti di Malaysia, yang memiliki satu gedung khusus untuk mengelola dana umat.

“Bagaimana kalau kita cari satu tempat yang strategis untuk mengumpulkan dana umat yang sebanyak itu, ” kata Nasaruddin, menirukan Prabowo.

Gedung 40 lantai ini rencananya akan dibangun di lahan bekas Kedutaan Besar Inggris, kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. Lokasi yang sangat strategis, mencerminkan ambisi besar untuk mengelola dana umat secara profesional dan transparan.

Sebagai seorang yang tumbuh besar dalam keluarga yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama, saya merasa terinspirasi dengan inisiatif ini. Bayangkan, jika dana umat dikelola dengan baik, berapa banyak pendidikan yang bisa ditingkatkan, berapa banyak masyarakat yang bisa diberdayakan. Pembangunan gedung ini bukan hanya tentang fisik, tetapi juga tentang harapan dan masa depan umat. (Kabar Menteri)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |