Oase Masa Kecil di Tengah Modernisasi: Sendang Kauman, Kolam Alami Warisan Leluhur yang Tetap Membebaskan Anak-anak Desa

11 hours ago 7

SEMARANG - Di saat kolam renang modern dan wahana buatan tumbuh di berbagai penjuru, sebuah kolam alami di Desa Kauman, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, justru menjadi magnet yang tak pernah kehilangan pesonanya. Sendang Kauman, dengan airnya yang jernih dan kesejukan alaminya, terus menghidupkan tradisi sederhana: berenang gratis di pelukan alam.  

Setiap pagi, sore, hingga akhir pekan, suara riang anak-anak menggema di atas permukaan air sendang. Tak ada tiket, tak ada antrean hanya tawa murni dan kenangan masa kecil yang mengalir bebas di kolam warisan leluhur ini.

“Sudah dari zaman mbah-mbah kami, sendang ini jadi tempat mandi, berkumpul, dan bahkan jadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Dulu belum ada kolam renang buatan, ya di sini tempatnya, " kenang Mbah Jantur, sesepuh Desa Kauman, Minggu siang (27/04/2025).

Bukan hanya anak-anak, para ibu seperti Mbak Nia pun menjadikan sendang ini sebagai bagian dari keseharian mereka.  

"Kami hampir tiap sore ke sini, sekalian mandi dan nyuci. Airnya seger banget, " ujarnya sambil tersenyum.

Sendang Kauman bukan sekadar kolam air; ia adalah saksi hidup perjalanan generasi yang menghargai alam sebagai sahabat. Airnya yang mengalir dari sumber murni tetap dijaga kebersihannya lewat kerja sama gotong-royong warga, membuktikan bahwa kesadaran bersama bisa merawat warisan tanpa perlu pagar dan papan peraturan.

Di saat dunia berlomba membangun yang serba instan, Sendang Kauman berdiri tegak sebagai pengingat: kebahagiaan sejati kadang terletak pada hal-hal sederhana yang diwariskan dan dirawat dengan cinta.  

Bagi siapa pun yang rindu pada masa kecil yang liar, bebas, dan penuh tawa alami, Sendang Kauman menanti untuk mengembalikan semua kenangan itu tanpa biaya, tanpa batas.

Kontributor: Indah 

Editor: JIS Agung 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |